BENDERRAnews, 8/6/17 (Jakarta): Hingga kini, ada fakta yang menunjukkan, penggunaan olive oil atau minyak zaitun untuk memasak masih sangat rendah di Indonesia dibanding minyak dari sumber lainnya seperti kelapa dan sawit. Padahal, kandungan olive oil jauh lebih sehat.
Sebagaimana dikemukakan Chef Yuda Bustara, rendahnya konsumsi olive oil disebabkan masih minimnya pengetahuan tentang manfaatnya, ditambah lagi bagi sebagian orang harganya lebih mahal.
“Padahal manfaatnya bagi kesehatan sangat besar,” kata Yuda Bustara yang menjadi bintang dalam acara “Inspirasi Masakan Untuk Ramadan dan Hari Raya dari Filippo Berio” di Jakarta, Kamis (8/6/17).
Pembawa acara Urban Cook di Asian Food Channel ini menjelaskan, olive oil memiliki kandungan lemak yang kaya akan sumber lemak baik, lemak tak jenuh tunggal. Dan dapat menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol, serta merawat kesehatan. Selain itu, juga kaya akan kandungan antioksidan (biophenols) yang merupakan zat anti kanker.
Kebiasaan masyarakat, khususnya pada saat bulan puasa ini, menjadikan gorengan sebagai menu favorit berbuka puasa. Rasanya yang gurih dan menggugah selera, seringkali membuat kita lupa diri.
Padahal gorengan mengandung banyak kolesterol, minim serat, sehingga dapat menyebabkan timbunan lemak.
Hidangan khas saat Lebaran juga cenderung tinggi lemak dan kolesterol. Akibatnya, setelah Lebaran banyak orang mengalami kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan tingginya konsumsi kalori, kandungan kolesterol, kurang serat, berminyak dan makanan berlemak.
Karenanya, menurut dia, agar lebih sehat selain membatasi gorengan, juga mengganti minyak goreng Anda dengan olive oil berjenis ‘Extra Light’, sangat cocok dipakai untuk menggoreng.
Momen Lebaran
Sementara itu Marketing Representative dari PT Sukanda Djaya, Jenny Liliyanti mengatakan, acara ini digelar sejalan dengan tema kampanye; ‘Filippo Berio, Awal Hidup Sehat’.
“Momen Ramadan sangat tepat mengedukasi masyarakat tentang manfaat olive oil untuk mengolah makanan. Kelak saat mereka membuat hidangan berbuka puasa atau kue lebaran menjadi lebih sehat,” katanya.
Filippo Berio Extra Light merupakan alternatif pengganti mentega dan minyak goreng yang sehat.
Produk ini dibuat dari buah zaitun segar dan diproses secara alami alami, tanpa bahan pengawet atau bahan kimia buatan. Sehingga, tidak hanya memberikan kelezatan dan kesempurnaan rasa namun juga banyak manfaat kesehatan keluarga.
Ada tiga jenis olive oil Filippo Berio yang penggunaannya disesuaikan dengan jenis masakan. Yaitu Extra Virgin Olive Oil, Olive Oil dan Extra Light Olive oil. Selain minyak zaitun, Filippo Berio juga memiliki ragam produk pesto dan vinegar.
Standar ketat
Filippo Berio merupakan merek ternama asal Italia yang telah terbukti selama 150 tahun.
Merk ini diambil dari nama pembuat minyak zaitun yang ahli di bidangnya, sehingga namanya menjadi merk minyak zaitun sejak tahun 1867 dan berhasil dikenal dunia sampai sekarang.
Produsen minyak zaitun Filippo Berio, yaitu Salov Group mempunyai standard ketat untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memegang beberapa sertifikasi ISO, ‘British Retail Consortium’ (BRI), dan ‘International Food Standard’ (IFS).
Semua produk Filippo Berio terbuat dari bahan-bahan segar yang dipilih tanpa bahan pengawet atau bahan kimia, juga memegang sertifikasi HACCP (‘Hazard Analysis and Critical Control Points’, Red).
Pada acara ini, Chef Yuda Bustara menyiapkan tiga resep sehat dan lezat sebagai inspirasi menu berbuka puasa dan lebaran. Yaitu: Nasi Lidah Cabe Ijo Extra Virgin Olive Oil, Olive Oil Banana Cake, dan Balsamic Soft Served Ice Cream (no machine). Demikian ‘Jnvestor Daily’. (B-ID/BS/jr)



