10.9 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Horeee !!! MRT Tangsel-Jakarta jadi prioritas, GPPMP Tangsel minta diperpanjang hingga ke Rawabuntu

BENDERRAnews, 14/3/18 (Jakarta): Upaya keras Presiden Joko Widodo yang mendapat dukungan penuh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengembangkan infrastruktur modern tetapi merakyat di Jabodetabek, dan juga di-‘support’ Walikota Tangerang Selatan, Airin Diani, kini bakal lagi berbukti dengan “diprioritaskannya MRT Tangse–Jakarta”.

Ya, seperti dikemukakan Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT), Tubagus Hikmatullah, pihaknya memastikan pengerjaan MRT bakal menghubungkan Kota Tangsel dengan Jakarta.

Saat ini pembahasan rute MRT-Tangsel menjadi prioritas dan rencananya pengerjaan proyek dilakukan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Dijajaki dengan serius oleh Pemprov DKI melalui skema KPBU, government to business. Ini menjadi prioritas yang pembahasannya dilakukan oleh Pemprov DKI, Pemkot Tangsel, BPTJ, Bappenas, dan MRT sendiri,” kata Hikmat, di Jakarta, Rabu (14/3/18).

Terkait hal itu, para pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di bawah pimpinan Andy Mamangkey, Fajar, Johanes Maringka, Frits Momor dkk menyatakan sangat antusias merespons secara positif.

“Fakta menunjukkan, lebih 70 persen warga profesional dan pekerja yang tinggal di kota ini, berkontribusi kepada ibukota Jakarta, karena sebagian besar bekerja di sana, dan mereka pun sebelumnya merupakan penduduk kota Jakarta,” ujar Frits Momor.

Selaras dengan proyek MRT ini, DPC GPPMP bersedia melakukan sosialisasi dan dukungan yang diperlukan, agar berjalan lancar, dan rakyat banyak semakin mendapat atensi serius dalam melaksanakan segala usaha serta kegiatan kehidupannya.

Namun, mereka berharap, proyek MRT itu harus sampai ke ruas kedalaman Tangsel, jangan cuma berhenti di kawasan Lebak Bulus. Sebab, menurut informasi yang diperoleh DPC GPPMP, Pemerinta Kota (Pemkot) Tangsel di bawah kepemimpinan Walikota Airin Rachmi Diani, yang didukung DPRD setempat, telah menyiapkan lahan serta fasilitas sesuai kebutuhan pembangunan proyek MRT hingga ke kedalaman wilayah Tangsel, yakni di Rawabuntu.

Hingga ke Rawabuntu

Dan bak bersambut gayung, Walikota Airin Rachmi Diani pun berharap pengerjaan MRT tidak hanya sampai Lebak Bulus tetapi ke Rawabuntu, Tangsel. Dan dirinya sudah membahas keinginannya itu dengan Wagub DKI Sandiaga Uno.

Hikmat menyebut, sejauh ini, stasiun MRT di Tangsel masih dikaji apakah nantinya bakal dibangun di Rawabuntu atau Cisauk, “Rutenya masih dikaji antara Rawabuntu atau Cisauk. Dua minggu lagi kita juga bakal melakukan kunjungan ke Depo Lebak Bulus untuk melihat proyeknya.”

Hikmat mengatakan, belum ada target yang pasti kapan pengerjaan stasiun MRT Tangsel bakal dilakukan hingga siap untuk dioperasikan.

“Kalau mengenai target belum ada pembahasan tetapi sudah ada diskusi serius mengenai itu. Kalau kita (MRT) siap (menghubungkan Tangsel-Jakarta) karena trasnportasi berbasis rel memang efektif dan mempermudah masyarakat,” katanya.

Royaltrans

Secara terpisah, Dirut Transportasi Jakarta, Budi Kaliwono menganggap wajar sepinya penumpang “Royaltrans” yang baru beroperasi setelah penerapan sistem ganjil-genap di tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, yang hanya mencapai 78 penumpang, Senin (12/3/18).

Budi menganggap, sepinya penumpang di hari pertama bukan ukuran untuk menyimpulkan Royaltrans Bekasi tidak diminati, “Di hari pertama belum bisa jadi cerminan. Yang pasti kan tol lebih lengang, artinya banyak pengguna jalan tol beralih ke jalan lain,” jelas Budi.

Disebutnya, tidak ada perbedaan tarif antara Royaltrans dengan Transjabodetabek karena tarif keduanya sama-sama Rp 20.000.

Sekalipun begitu, secara implisit, Budi mengakui lebih banyak masyarakat menggunakan bus Transjakarta yang beroperasi di daerah pinggiran kota karena tarifnya Rp 3.500, sehingga masyarakat kurang berminat menggunakan Royaltrans.

“Ya, pelan-pelan kan pasti beralih karena kan orang mesti menikmati dulu. Produk baru kok. Mahal enggak kemahalan itu relatif. Rp 3.500 kan kemurahan karena ada subsidi Pemrov. Jangan bandingkan Rp 3.500 dengan Rp 20.000,” jelas Budi Kaliwono, seperti dilansir ‘Suara Pembaruan’ dan ditayang ‘BeritaSatu.com’. (B-SP/BS/jr)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles