BENDERRAnews, 11/6/18 (Lippo Village): Public Relation and Communication Director PT Matahari Putra Prima Tbk, Danny Kojongian, mengatakan, selain strategi harga, perseroan memutuskan untuk fokus menjual produk primer di seluruh jaringan Hypermart.
“Kami sengaja mengubah fokus ke barang kebutuhan sehari-hari, karena harapannya ini membuat perusahaan lebih efisien, tapi penjualan naik. Keputusan tersebut turut memengaruhi jumlah stock keeping unit (SKU) di Hypermart,” paparnya, belum lama berselang.
Sebelum memberlakukan startegi baru, rata-rata SKU Hypermart mencapai 50-60 ribu. Namun, ke depan, rata-rata SKU Hypermart akan beralih ke kisaran 20-25 ribu.
“Saat ini, kami mencatat, SKU sudah berkisar 25 ribu. Soalnya, Hypermart akan fokus pada produk primer dibandingkan sekunder,” ungkap Danny.
Kurangi beban perusahaan
Manajemen Matahari Putra Prima yakin keputusan tersebut dapat mendukung rencana mengurangi beban perusahaan.
“Lalu, seiring dengan keputusan mengurangi SKU, kami berencana merampingkan luas toko dari gerai Hypermart. Nah, sejauh ini, mungkin sudah ada seperempat dari 113 gerai Hypermart yang sudah siap dirampingkan,” paparnya lagi seperti dilansir ‘Investor Daily’.
Sebelumnya, rata-rata luas gerai Hypermart berkisar 4.500 square meter (sqm). Namun, ke depan, rata-rata luas gerai ditargetkan menjadi 2.800-3.000 sqm. Penyesuaian tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Selain beberapa penyesuaian, perseroan berupaya melanjutkan pendapatan kepada aspek lokal terkait ekspansi di wilayah yang bukan perkotaan. Bahkan, perseroan juga mulai menjual beberapa produk sebelum gerai dibuka pada pagi hari. Hal itu kurang lebih mirip dengan konsep pasar pagi.
Dengan berbagai penyesuaian dan efisiensi tersebut, pihaknya berupaya untuk memperbaiki kinerja. Perseroan juga tengah menciptakan peluang pertumbuhan yang berkelanjutan pada masa mendatang.
“Saat ini, kami belum dapat menginformasikan mengenai kinerja baik top line ataupun bottom line. Cuma perseroan yakin bisa kembali membukukan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) yang positif,” kata Danny Kojongian. (B-ID/jr)
