BENDERRAnews, 25/6/18 (Jakarta): Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar, Nahdhaltul Ulama menggandeng Lippo Group membuka rumah sakit, dimulai di Magelang, Maret 2018 lalu.
“Sangat tepat hari ini Lippo grup bersama Syubbanul Wathon bekerja sama dengan PBNU memiliki kepedulian untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat mengingat ketersediaan rasio dokter masih jauh sekali,” kata Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini, saat acara topping off pembangunan Rumah Sakit Umum “Syubbanul Wathon” di Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Selasa (20/3/18) lalu.
Helmy memaparkan, PBNU membuka seluas-luasnya kerja sama dengan pengusaha maupun Badan Usaha Milik Negara untuk membangun sarana kesehatan, pendidikan, dan ekonomii.
Ia menuturkan, dari sekian banyak yang ditawarkan dan mengajak untuk kerja sama, di bidang kesehatan sudah ada dua, yakni Wika dan Lippo Group (yang memiliki jaringan rumah sakit tebresar di Indonesia, yakni Siloam Hospitals, Red).
Gunakan survei kelayakan ketat
Terkait kerja sama dengan Kelompok Lippo melalui Siloam Hospitals, menurutnya, memang tidak mudah. Karena menggunakan survei kelayakan yang sangat ketat. Jika lokasi terlalu jauh dari permukiman juga tidak bisa.
Ia menyebutkan, sekarang sudah ada delapan rumah sakit NU yang mandiri, antara lain di Surabaya, Jombang, dan Tuban.
Disebutnya lagi, pembangunan rumah sakit bekerja sama dengan Siloam baru pertama di Tegalrejo Magelang ini dan akan ditambah dua lagi di Cirebon dan Malang.
Kerjasama dengan Wika
Sementara itu, lanjut Helmy, bekerja sama dengan Wika, PBNU akan membangun tiga rumah sakit, termasuk di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dikatakan, pada Muktamar ke-33 NU di Jombang, tugas NU ialah melakukan peningkatan kualitas hidup warga terutama dalam tiga bidang, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi.
Helmy menambahkan, jika melihat indeks pembangunan manusia atas tiga unsur pendidikan kesehatan dan ekonomi, faktor kesehatan ini masih sangat bermasalah.
Karenanya, PBNU akhir-akhir ini kegiatannya mendirikan perguruan tinggi, sekolah, madrasah, dan RS NU. Demikian Helmy Faishal Zaini, seperti dilansir dari ‘Tempo.co’. (B-TC/jr)



