12.5 C
New York
Monday, October 27, 2025

Buy now

spot_img

Ups !!! Pendukung Gerindra vs Demokrat ”perang’ di Medsos: “Partai siapa dipimpin jenderal kardus?”

Waketum Gerindra: Justru Demokrat yang Dipimpin Jenderal Kardus
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, 30 Juli 2018. Foto: BeritaSatu

BENDERRAnews, 9/8/18 (Jakarta): Ya, ini bisa disebut sebuah ‘perang’ kata-kata di dunia maya antara dua partai nasionalis (Gerindra vs Demokrat), jelang pengumuman siapa Cawapres Prabowo Subianto. Arena perang yang berlangsung masif itu menggunakan senjata media sosial, sejak Rabu (8/8/18) malam hingga Kamis (9/8/18) dinihari. Tampaknya, Parpol bernuansa agama, PKS, rekan setia Gerindra, coba diam saja, agar tak tergiring ‘perang’ lebih dahsyat lagi. Sedangkan PAN? Disebut–sebut masih dalam kebimbangan alias ada di area ‘abu-abu’ (simak Dialog ‘Satu Meja’ KompasTV, Rabu (8/8/18) tadi malam), masih condong ke Prabowo atawa berbalik ke ‘kandang’ Jokowi.

Sebaliknya, di lingkup Parpol pendukung Jokowi, agaknya sudah satu kata, dan mereka semua solid. Baik itu partai-partai beraliran ke angsaan (nasionalis) seperti PDI-P, Golkar, NasDem, Hanura, PKPI, juga PSI dan Perindo, hingga Parpol nasionalis-religius (PKB, PPP), tampaknya ‘cool’ di detik-detik akhir jelang tutup pendaftaran Calon Presiden (Capres) serta Calon Wakil Presiden (Cawapres), Jumat (10/8/18) besok tengah malam. Malahan Sekjen PDI-P, Hasto Kristianto menyebut, bisa saja dari sembilan, lalu jadi sepuluh Parpol bakal sepakat dukung Jokowi saat mendaftar di KPU, besok. Tapi, yang pasti, mereka semua (kini sembilan, Red) tetap solid di bawah Jokowi, tenang berdoa minta hikmat Sang Khalik bagi kemaslahatan bangsa dan Negara anuverah-NYA ini.

Siapa cocok disebut jenderal ‘kardus’?

Syahdan !!! Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menanggapi pernyataan wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Andi Arief yang menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus.

“Jenderal kardus itu adalah yang memimpin partai yang kadernya suka ngumpulin duit hasil korupsi di dalam kardus,” ujar Arief kepada Suara Pembaruan, Rabu (8/8/18) malam.

Disebut Arief, bukan Prabowo yang jenderal ‘kardus’. Karena Prabowo tak pernah korupsi. Kader Partai Gerindra tidak boleh ngumpulin duit berkardus-kardus hasil korupsi.

“Jadi jelas kan? Jenderal ‘kardus’ itu jelas siapa dia. Demokrat itu partai yang kadernya paling banyak ditangkap KPK karena dipimpin jenderal yang suka ngumpulin kardus,” katanya tanpa menyebutkan nama.

Khan kita tahu bersamam Partai Demokrat saat ini dipimpin oleh mantan presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebelumnya, Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_ menuliskan soal batalnya pertemuan antara SBY dengan Prabowo yang dijadualkan akan dilangsungkan di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta, Rabu (8/8/18) malam.

“Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral ‘kardus’,” cuit Andi, Rabu (8/8/18), seperti disarikan dari Suara Pembaruan.

Dipicu cuitan Andi Arief

Sebelumnya, seperti dilansir BeritaSatu.com, Rabu (8/8/18) malam hingga Kamis (9/8/18) dini hari, jejaring media sosial (Medsos) di Indonesia memanas oleh cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief, yang secara emosional menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai “jenderal kardus”.

Di akun Twitter @AndiArief_ Andi menulis “Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus.” Hingga pukul 05.00 WIB, cuitan itu mendapat 900 komentar dan dibagikan oleh lebih dari 1.300 akun.

Andi menuduh Prabowo mengingkari kesepakatan dengan Demokrat setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menggelontorkan dana kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga dibidik Gerindra sebagai mitra koalisi.

Sontak tuduhan serius itu memicu banyak komentar dan tanggapan. Dari yang marah hingga bercanda. Banyak dari tanggapan itu tampaknya berasal dari akun-akun pendukung Prabowo.

Kemarahan itu dituangkan dalam sindiran, Partai Demokrat yang baru beberapa hari mendekati Gerindra tiba-tiba merasa sok paling penting dan minta didahulukan.

Penumpang terakhir tapi maunya diduluin, Gerindra, PKS, PAN sdh lama susah senang bersama,” tulis pemilik akun @jakasurya75.

Ada juga yang menganalisis, tulisan Andi itu dipicu oleh batalnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo.

Sudah bukan rahasia lagi, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginginkan putra sulungnya itu ikut berkompetisi di Pilpres 2019 meskipun sebagai cawapres.

Namun, dalam beberapa kesempatan, SBY mengatakan, soal cawapres merupakan hak Prabowo untuk memutuskan.

Makanya yg JANTAN!! Mau Cawapres ya ngomong langsung. Gak usah sok nyerahin ke Jendral Kardus tp begitu gak dipilih kyk emak2 kehilangan tutup tupperware,” tulis pemilik akun @yudisanjaya.

Ada juga yang masih tidak mempercayai cuitan Andi tersebut, dan meminta klarifikasi kepada para petinggi Demokrat termasuk SBY sendiri.

Yth Pak @SBYudhoyono Mas @AgusYudhoyono Bang @hincapandjaitan dan Partai @PDemokrat yg saya hormati. Apakah benar ini tulisan Mas @AndiArief__ yg saya hormati juga? Semoga hoax. Jika bukan hoax, mohon di klarifikasi di media, sebab tendensius dan kasar sekali pada pak @prabowo,” tulis @oyahyaputra.

Uniknya, gaung “jenderal kardus” itu sampai juga ke @chilli_Pari, akun perusahaan martabak Markobar yang dikelola oleh putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming.

Oya, karena ini para politikus lagi pada ngomongin “kardus”. Rencananya @markobar1996 akan mengeluarkan design kardus baru yg ada board game nya dan bisa dimainkan 4 orang,” bunyi cuitan di akun tersebut, sekitar satu jam setelah Andi mengunggah ucapan “jenderal kardus”.

Namun, cuitan itu disusul unggahan lain yang menampilkan video aktual tentang kardus martabak yang memang benar-benar bisa dipakai sebagai papan permainan dan dijanjikan “bisa membuat suasana makin bahagia, suka cita & tidak bikin ngambek.”

Cuitan @chilli_Pari ini tidak secara langsung menanggapi tulisan Andi, tetapi ditautkan ke kolom komentar oleh pemilik akun lain.

Tanggapan yang sama emosionalnya dengan Andi ditulis oleh pemilik akun @Ican38496602, hanya saja dari sisi yang berlawanan: “Memang kalian Demokrat penghianat, Dari pilpres 2014 kalian mengkhianati Prabowo. Jangan salahkan beliau, klu skrg beliau mulai sadar bhw musuh dlm selimut lbh bahaya.

Sedangkan pemilik akun @PasirahPolitik menulis: “Sulit jika ego di kedepankan, Prabowo pasti lebih berhati-hati memilih wakil bung. Jika demokrat berada di jalur tengah lagi siap siap di tabrak ditengah jalan.

Ada juga cukup banyak tanggapan yang singkat, misalnya seperti ditulis @Ridwan10036528: “Jenderal kardus dan jenderal baper pecah kongsi“.

Trending topic: jenderal ‘kardus’ & jenderal ‘Baper’

Sementara itu, laman Twitter Indonesia ramai dengan tanda pagar #JenderalKardus dan #JenderalBaper seiring memanasnya hubungan Partai Demokrat dan Partai Gerindra, yang baru 10 hari lalu mematri kesepakatan untuk berkoalisi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Istilah “jenderal kardus” dimunculkan dalam cuitan emosional politikus Demokrat Andi Arief. Pada Rabu (8/8/18) malam, Andi menulis di akun Twitter: “”Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus.”

Pada malam itu juga rencana kedatangan Prabowo ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, ditolak oleh elite Demokrat.

Andi menuduh Gerindra mengingkari kesepakatan dengan Demokrat akibat uang yang digelontorkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Sesudah cuitan itu sejak tengah malam hingga pukul 06.00 WIB, #JenderalKardus konsisten memuncaki daftar trends yang dirilis Twitter Indonesia, sementara #JenderalBaper sesekali berada di urutan kedua.

Tentang “jenderal baper” ini, melihat tulisan para pemilik akun Twitter yang ikut meramaikan tanda pagar tersebut, tampaknya merujuk kepada SBY.

Baper ialah bahasa slang yang kerap diartikan sebagai kependekan dari “bawa perasaan”. Alias orang yang sangat sering berkeluh kesah di depan orang lain.

Sekjen Gerindra: Andi Arief distorsi

Ya, tulisan emosional di akun Twitter Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto “jenderal kardus” disambut biasa saja oleh Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani.

Disebut Muzani, cuitan Andi itu merupakan bentuk perjuangan yang selalu ada distorsi.

“Nah itu biasa. Saya kira dalam perjuangan selalu saja ada distorsi,” ujar Muzani di rumah Prabowo, Jalan Kartanegara Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/18) dini hari.

Muzani tidak menerangkan lebih jauh tentang distorsi itu.

Namun, dia mengatakan, karena harapan terlalu tinggi, tiba-tiba mendengar ada realitas yang tidak sesuai harapan dan selanjutnya kaget, sehingga terungkaplah pernyataan berlebihan.

Ditanya apakah itu ada kaitannya dengan keinginan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengajukan putranya, Agus Harimurti, sebagai Cawapres Prabowo, Muzani tidak menjawab tegas.

“Tapi ginilah besok Pak Prabowo akan diskusi dengan Pak SBY. Insyaallah diskusi kedua pemimpin, diskusi kedua tokoh nasional ini akan mencapai titik temu,” katanya.

Andi melalui akun Twitter @AndiArief_, menuliskan soal batalnya pertemuan antara SBY dengan Prabowo yang sedianya dijadwalkan di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta.

Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus,” tulis Andi Arief. (B-SP/BS/jr)

Sumber: BeritaSatu.com

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles