BENDERRAnews, 13/9/18 (Jakarta): Keunggulan utama Meikarta, kota modern terintagrasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, ialah adanya infrastruktur terlengkap se-Asia Tenggara.
Bagaimana tidak, Lippo Group merancang Kota Meikarta dengan ratusan tower, CBD modern, Central Park 100 Ha (ada danau, kebon binatang, kebon raya, arena sport), Library, Research & Technology Information Centeardr, Gedung Konser dan Stadion Olahraga kaliber dunia, rumah sakit, pusat-pusat pendidikan standar global (SD hingga universitas) serta fasilitas yang lainnya, sehingga cocok menjadi hunian masa depan keluarga.
Selain itu, Meikarta juga dikelilingi beragam infrastruktur modern seperti jalan tol bertingkat, LRT, Monorail, dilewati KA Cepat Jakarta – Bandung dan Jakarta – Surabaya, yang semua pengerjaannya menuju penuntasan akhir. Malahan, Bandara Internasional Kertajati sudah diresmikan beberapa bulan lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Masifnya pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah RI di Bekasi-Karawang-Purwakata (Bekapur) ini, tak lain karena adanya puluhan kawassn industri di dana, termasuk Kawasan Industri Lippo Cikarsng yang telah eksis sejak medio 1980-an hingga awal 1990-an.
Meikarta di jantung industri
Di kawasan-kawasan industri itu, terdapat 4.000-an manufaktur yang mayoritas memproduksi komoditas tujuan ekspor, termasuk industri mobil, sepeda motor.
Karenanya, kehadiran Meikarta di jantung industri nasional mendapat respons luar biasa dari berbagai kalangan yang membutuhkan hunian terjangkau (utamanya puluhan ribu pekerja), juga kaum ekspatriat/WNA dan para investor. Hingga kini tercatat sekitar 150.000 unit hunian telah dipesan konsumen, sebagian besar sudah laku terjual.
Komitmen pengembang yang menuntaskan penyiapan unit sesuai jadual, merupakan juga hal positif yang membuat Meikarta laris manis.
Sebab, sejak 1 September 2018, sudah mulai dilakukan serah terima kunci, diawali dengan 863 unit apartemen di ‘tower’ CBD Meikarta (Orange County).
‘Groundbreaking’ Pelabuhan Patimban
Diprediksi para praktisi bisnis properti, Kota Meikarta bakal semakin berjays sebagai pilihan hunian dan diburu investor, karena segera ketsmbshan satu lagi infrastruktur kelas global.
Diketahui, pihak Kementerian Perhubungan (Kemhub) menyatakan, pemancangan tiang pertama atau groundbreaking pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat (Jabar) akan dilakukan pada akhir September 2018. Pengoperasiannya diharapkan tetap terselenggara mulai Maret 2019.
Direktur Kepelabuhanan Kemhub, M Tohir, mengutarakan, konsorsium kontraktor sedang melakukan persiapan pembangunan. Sejalan dengan itu, pemerintah terus melakukan pembebasan lahan, khususnya untuk keperluan backup area pelabuhan.
“Memang awalnya groundbreaking direncanakan 15 September ini. Tapi jadualnya masih disesuaikan lagi dan ditunda, diperkirakan akhir bulan ini atau awal bulan depan,” sebut Tohir di Jakarta, Rabu (12/9/18) kemarin.
Matet 2019 operator ditetapkan
Tohir mengutarakan, meski lahan belum terbebaskan semua, hal tersebut tidak menjadi kendala dimulainya pembangunan Pelabuhan Patimban. Pasalnya, pekerjaan pelabuhan dilakukan di sisi laut dengan reklamasi. Sedangkan, lahan yang belum terbebaskan mayoritas untuk keperluan backup area di sisi darat.
Adapun, sebut Tohir, perkiraan kebutuhan biaya pembebasan lahan secara keseluruhan mencapai Rp800 miliar. Akan tetapi, pada tahun ini, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) baru menyediakan anggaran senilai Rp500 miliar. Disebut Tohir, sisa biaya lahan sekitar Rp300 miliar akan disiapkan pada 2019.
“Lahan backup area belum dibayar, baru jalan akses yang sudah sebagian dibayar. Kami mengharapkan tahun ini sudah dibebaskan lahan untuk backup area-nya,” jelas Tohir seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’.
Lebih lanjut, ungkap M Tohir, pihaknya pun bakal mengadakan proses lelang operator Pelabuhan Patimban pada akhir September 2018. Ditargetkan, sebelum Maret 2019, operator Pelabuhan Patimban sudah ditetapkan. (B/BS/jr)



