BENDERRAnews, 21/9/18 (Jakarta): Ketangguhan funfamental ekonomi Indonesia dan solid serta kuatnya Pemerintah yang didukung Bank Indonesia dalam memainkan jurus-jurus ampuh, menjadikan kita jauh dari krisis seperti dialami beberapa negara lain.
Terkait itu, secara resmi, pihak Bank Dunia menyatakan, Indonesia saat ini jauh dari krisis ekonomi.
Bank Dunia juga mengakui, gejolak yang terjadi pada ekonomi global baik akibat perang dagang maupun krisis ekonomi di sejumlah negara berkembang di tengah normalisasi kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS). Inilah yang mempengaruhi portofolio di Indonesia dan sejumlah negara berkembang keluar.
Tapi kondisi tersebut hanya akan menekan pertumbuhan Indonesia dan tidak akan sampai menyeretnya ke dalam pusaran krisis ekonomi.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A Chaves mengatakan, 2018 ini, Indonesia cukup kuat.
“Fundamental ekonominya masih terjaga,” katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/9/18), sebagaimana dilansir CNN Indonesia.
Pemerintahan Jokowi kuat
Sementara itu, Lead Country Economist Bank Dunia, Frederico Gil Sander mengatakan, selain fundamental, kecilnya risiko krisis juga terjadi akibat kuatnya komitmen Pemerintah, khususnya tim ekonominya di bawah kendali Presiden Jikowi.
Selain itu, ada peran bank sentral (BI) yang tangguh menjaga stabilitas ekonomi.
Bank Dunia menilai, saat menghadapi imbas gejolak ekonomi global belakangan inidirespons koordinasi Bank Indonesia (BI)I dan pemerintah dalam menjaga fundamental ekonomi cukup baik.
Baiknya koordinasi tercermin dari langkah yang mereka lakukan.
Untuk BI saat Indonesia mengalami tekanan dari ekonomio global yang memicu arus modal keluar, mereka langsung memperketat kebijakan moneter dengan menjaga perbedaan suku bunga acuannya dengan bank sentral AS.
BI mainkan jurus ampuh
Upaya atau jurus ini cukup ampuh membendung arus modal keluar.
“Terutama jika dibandingkan Taper Tantrum pada 2013 dan krisis keuangan Asia 1998 lalu,” kata Frederico Gil Sander. (B-AN/CN/jr)



