10.9 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Rekomendasi !!! Bank Dunia: Perekonomian Indonesia jauh lebih tangguh dibanding saat krisis ekonomi Asia 1997

BENDERRAnews, 7/10/18 (Jakarta): Kondisi perekonomian Indonesia sekarang sudah jauh lebih tangguh dibanding periode sebelumnya, apalagi jika dibandingkan dengan dekade akhir 1990-an.

Karenanya, meskipun ada risiko eksternal, tetapi Indonesia memiliki fundamental yang kuat dan respon kebijakan  memadai. Impor memang menjadi mahal, tetapi ekspor lebih menguntungkan, dan profit transfer ke dolar menjadi jadi rendah. Demikian pernilaian yang direkomendasikan World Bank (Bank Dunia) terkini.

Pihak Bank Dunia menambahkan, perekonomian Indonesia saat ini jauh lebih tangguh dibanding saat krisis ekonomi Asia 1997 dan melemahnya rupiah bisa menjadi sumber kekuatan.

“Dengan kurs yang fleksibel sekarang, devaluasi yang moderat membuat impor menjadi lebih mahal sementara ekspor lebih murah. Transfer profit ke dolar juga menjadi lebih rendah. Elemen-elemen ini secara otomatis mengurangi defisit neraca berjalan,” kata Rodrigo Chaves, Country Director untuk Indonesia dan Timor-Leste dari Bank Dunia kepada Bloomberg, Kamis (4/10/18) lalu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sore hari perdagangan Jumat (5/10/18), terpantau stagnan di kisaran Rp15.000.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pukul 17.25 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp15.183 per dolar AS atau terdepresiasi empat poin (0,03 persen) dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp15.179. Transaksi rupiah hari ini diperdagangkan dalam kisaran Rp15.165-Rp14.193,5 per dolar AS.

Teruskan kurangi subsidi BBM

Chaves seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’,memuji langkah pemerintah yang cepat, tegas dan terkoordinasi.

Dia mengatakan, Bank Indonesia tetap menaikkan suku bunga meskipun inflasi masih sesuai target dan BI juga tidak mempertahankan rupiah di level tertentu.

“Meskipun ada risiko eksternal, tetapi pastinya, Indonesia memiliki fundamental yang kuat dan respon kebijakan yang memadai. Faktanya jelas, 2018 bukan 1997 atau 2013, oleh karena itu, Indonesia beradai di posisi yang lebih kuat hari ini dibandingkan dahulu,” katanya lagi.

Rodrigo Chaves kemudian menyarankan pemerintah untuk mendorong ekspor, meningkatkan penanaman modal langsung, dan mengurangi subsidi BBM. (B-BS/jr)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles