8.3 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Bersedia !!! Prof Dr Ir Ellen Kumaat, MSc, DEA: Unsrat siap tampung mahasiswa korban bencana Sulteng tanpa biaya apa pun

BENDERRAnews, 8/10/18 (Manado: Atasnama civitas akademikia Universitas Sam Ratulangi, Rektor Prof Dr Ir Ellen Kumaat, MSc, DEA, menyatakan simpati mendalam atas nasib yang menimpa seluruh warga, termasuk jajaran dunia pendidikan serta keluarga besar perguruan tinggi di Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya di Provinsi Sulawesi Tengah.

Dikatakan, gempa dahsyat dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah (Sulteng), memang telah melumpuhkan berbagai sektor termasuk pendidikan.

“Diperkirakan ribuan mahasiswa Sulteng tidak bisa lagi melanjutkan proses perkuliahannya karena kampus yang mereka tempati ambruk dan rusak berat,” demikian Prof Ellen Kumaat, seperti dilansir ‘BeritaManado.com’.

Ia mendapat informasi, akibat bencana dahsyat tersebut, telah mengakibatkan berhenti beroperasi beberapa perguruan tinggai, termasuk Universitas Tadulako (Untad) Palu.

Meski demikian, kini para mahasiswa Untad tetap bisa mengikuti kuliah dalam program sit in di beberapa kampus di Indonesia yang menyatakan kesediaannya untuk membantu.

Pihak Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang berada di Manado dan cukup berdekatan dengan Palu, siap menampung para mahasiswa Untad tersebut.

Sebagai kampus terdekat, Rektor Unsrat, Prof DR Ir Ellen Joan Kumaat, MSc, DEA mengeluarkan kebijakan ini sesuai dengan pengumuman resmi Majelis Rektor PTN se-Indonesia (MRPTNI) dan Forum Rektor Indonesia (FRI), dimana sekitar 37 perguruan tinggi di Indonesia termasuk Unsrat, menyatakan kesediaan membantu pelayanan pendidikan di daerah yang terdampak bencana yakni Sulteng.

“Jadi, karena pelayanan pendidikan di Untad tidak bisa berjalan hingga batas waktu tertentu, maka Unsrat menyiapkan diri untuk menerima mahasiswa Untad,” jelas Kumaat.

Ditampung 11 fakultas

Prof Ellen menyebutkan, mahasiswa Untad yang ditampung perkuliahannya akan menjadi ‘mahasiswa titipan’ di Unsrat. Jika Untad sudah siap menerima kembali, mereka akan dipulangkan untuk melanjutkan kuliah di sana.

“Mahasiswa Untad dipersilahkan untuk dapat mengikuti program sit in pada 11 fakultas yang ada di Unsrat,” ujarnya.

Disebutkan juga, ada beberapa prosedur program “sit in” bagi mahasiswa Untad. Mahasiswa dipersilakan segera menghubungi pihak Rektorat Unsrat atau Dekan Fakultas yang berkesesuaian dengam membawa kartu mahasiswa.

“Selanjutnya data mahasiswa peserta program sit in tersebut akan dicatat dan dilaporkan ke Untad untuk mendapat konfirmasi dan persetujuan,” jelasnya.

Semuanya gratis

Ditambahkan pula, Unsrat juga bersedia menfasilitasi mahasiswa Untad yang akan menjalani program KKN.

“Untuk semua kebijakan ini, Unsrat tidak memungut biaya apapun bagi mahasiswa Untad yang terdampak bencana, silahkan datang dan mendaftarkan diri, kami akan melayani sebaik dan senyaman mungkin, sehingga mereka bisa kuliah kembali. Untuk nilai mata kuliah tetap akan menjadi tanggung jawab Untad,” ujarnya lagi.

Kuliah sit in merupakan istilah untuk ikut duduk, melihat, mendengar, dan mengamati saat dosen mengajar.

Rektor dan segenap jajaran Unsrat juga ikut menyampaikan rasa dukacita dan berbelasungkawa atas bencana alam di Sulteng yang telah merengut nyawa ribuan orang.

“Duka yang dirasakan masyarakat Sulteng juga menjadi duka kita semua khususnya civitas akademika Unsrat karenanya kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswa Untad yang terdampak bencana, agar bisa terus menempuh pendidikan dengan kuliah sementara di Unsrat, silahkan datang dan bergabung bersama kami,” pesan Rektor Prof Ellen Kumaat. (B-BM/jr)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles