10.9 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Klarifikasi !!! BNPB: Data 5.000 orang tertimbun di Balaroa dan Petobo, belum terverifikasi

BENDERRAnews, 8/10/18 (Jakarta): Pihak BNPB menyatakan, hingga saat ini diperkirakan masih ada 5.000 korban yang tertimbun tanah di wilayah Balaroa dan Petobo, Palu, Sulteng akibat gempa Jumat (28/9/18) lalu.

Namun, angka tersebut, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, masih berupa perkiraan.

“Jumlah itu menurut informasi yang disampaikan kepala desa, tapi masih belum terverifikasi. Berapa pastinya belum tahu, itu hanya perkiraan di Balaroa dan Petobo,” ujar Sutopo, Minggu (7/10/18).

Karena belum terverifikasi, angka tersebut tidak dimasukkan dalam daftar jumlah korban yang dilansir BNPB.

Meninggal 1.763 orang

Sebagaimana diketahui, pada jumpa pers Minggu (7/10/18), BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas mencapai 1.763 orang, korban luka berat sebanyak 2.632 orang, korban hilang mencapai 265 orang, serta korban tertimbun 152 orang. Selain itu, sebanyak 62.359 orang mengungsi di 147 titik pengungsian.

“Itu (data 5.000 korban) harus diverifikasi lagi. Karena belum ditemukan itu bisa jadi ternyata mengungsi di tempat lain, ke Makassar, atau ke Manado, atau ke Jakarta. Pastinya tidak tahu,” katanya menegaskan.

Dalam rapat koordinasi di Pos Pendampingan Nasional disampaikan, batas pencarian korban tsunami dan gempa akan dihentikan pada 11 Oktober 2018.

Kegiatan hanya dibatasi

Terkait dengan warga Belaroa dan Petobo yang disebut terdapat 5000-an orang, Sutopo menyatakan pada 11 Oktober pemberhentian bukan berarti berhenti secara total melainkan kegiatan dibatasi.

“Evakuasi korban itu akan dihentikan pada 11 Oktober 2018. Kalau tidak ditemukan korban ya dinyatakan sebagai hilang. Namun demikian pencarian itu masih dilakukan dengan sarat terbatas. Tidak secara besar-besaran seperti saat ini,” jelasnya seperti dilansir Suara Pembaruan.

Sesudah tanggal 11 Oktober, ketika kegiatan masyarakat mulai berjalan seperti biasa, pencarian korban masih akan tetap dilakukan. Namun dengan jumlah alat berat dan relawan yang tidak sama seperti saat ini.

Di Belaroa dan Petobo terdapat kompleks perumahan yang bergeser dan tertimbun lumpur. Data BNPB menyebutkan terdapat 1.445 unit rumah di Balaroa dan di Petobo diperkirakan ada 2.050 unit. (B-SP/BS/jr — foto ilustrasi ANTARA)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles