BENDERRAnews, 19/11/18 (Cikarang): Sikap loyal karena optimis dengan prospek Kota Meikarta, tetap diperlihatkan para konsumen.
Apalagi sudah ada jaminan dari PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), melakukan investigasi internal obyektif dalam proses hukum demi membantu pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait adanya beberapa karyawannya yang diduga terlibat kasus suap kepada para pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, termasuk Bupati Bekasi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus dugaan suap itu, berhubungan dengan beberapa izin (dari puluhan izin) yang tengah diproses oleh pihak pengembang, PT MSU.
Rata-rata menilai, investasi hunian di Cikarang, yang memiliki puluhan kawasan industri, memiliki prospek investasi sangat menguntungkan.
Sebagaimana dikemukakan salah seorang konsumen yang masih tergolong dari kalangan milenial, Praditya Yoga Pratama, 23 tahun. Dirinya memang semula sempat gelisah, setelah menyaksikan sejumlah tayangan berita di televisi, maupun lewat media ‘online’ tentang adanya dugaan kasus suap melibatkan beberapat oknum pengelola Meikarta.
Dikatakannya, dia dan banyak rekan konsumen hari-hari ini terus mencermati perkembangan tentang kasus yang kini sudah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Gelisah, ya pasti. Tapi ‘gambling’ aja sih. Itu resiko buat orang yang mau bisnis.Soalnya, apartemen (Apartemen Meikarta) dengan harga ‘segitu’ kan (jauh di bawah harga apartemen sekelas yang sama, Red), cukup terjangkau. Apalagi melihat desain dan progres (yang terus berlangsung cepat penuntasannya, Red) seperti yang ditawarkan,” katanya, Rabu (17/10/18) lalu, seperti dilansir ‘Warta Kota’.
Memang, sejak merebaknya berita dari berbagai siaran televisi tentang terkena OTT-nya beberapa pejabat di Pemkab Bekasi, Jawa Barat, termasuk bupati, dan satu ekskutif bersama tiga staf perusahaan swasta, terkait perizinan proyek properti di Cikarang tersebut, sontak ada banyak yang bertanya-tanya tentang kelanjutan penuntasan hunian mereka.
“Tapi sejak tadi malam saya lega dan mulai tenang, karena ada jaminan dari pihak pengembang, bahwa proyek hunian Meikarta tetap jalan, terutama yang sudah mendapat izin. Kebetulan, saya membeli hunian di kawasan yang sudah lengkap perizinannya,” kata Julianti, 48 tahun, seorang perempuan swasta yang suaminya telah memesan satu unit hunian di Kota Meikarta, Selasa (16/10/18) lalu.
Kepada redaksi, Selasa (16/10/18) pagi, Julianti menambahkan, dari informasi yang diperolehnya, memang ada beberapa kawasan tertentu sedang dalam proses melengkapi perizinannya. Mulai dari Amdal, hingga IMB. “Tapi tidak semua khan? Kawasan hunian dan komersial lainnya sudah ada kok (izinnya). Saya enggak mau terpengaruh dengan ujaran-ujaran di Medsos bahwa Meikarta akan berhenti total,” tegas Julianti.
Investasi di Lippo selalu sukses
Hal senada diutarakan oleh Teddy Sanjaya, seorang praktisi bisnis properti yang beberapa koleganya telah membeli unit di Meikarta.
“Rata-rata mereka semuanya sudah dapat penjelasan tentang progres pembangunan beberapa menara (tower) yang sudah lengkap izinnya. Mereka semuanya kebetulan di unit yang sudah ada izinnya,” ungkapnya.
Setahu Teddy, memang dari sekitar 700 hingga 800-an Ha yang jadi kawasan inti Kota Meikarta, telah terbagi dalam tiga fase penyelesaiannya.
“Nah, yang fase pertama, kira-kira 100 Ha, izinnya sudah lengkap. Sekarang mungkin yang bermasalah untuk fase kedua dan ketiga. Anda tahu sendiri, mengurus izin properti itu kendalahnya banyak. Karena bukan cuma satu surat yang dibutuhkan tapi puluhan, dan harus melewati ratusan meja birokrasi. Mungkin di proses itulah sering terjadi ‘miss-regulation’ sehingga tak jarang pengusaha atau investor terjebak pada aksi suap,” katanya lagi.
Sementara secara terpisah, Praditya mengungkapkan, beberapa konsumen yang dia hubungi juga sempat diliputi kegelisahan di awal-awalnya. Karenanya, dia dan para konsumen itu akan terus melihat serta memantau perkembangannya.
Praditya menambahkan, ia awal mula tertarik membeli unit Apartemen Meikarta karena melihat pengalaman banyak orang. “Pebisnis yang membeli unit apartemennya di Lippo Group selalu sukses,” ungkapnya lantang.
Punya hunian Meikarta berpotensi sukses
Lippo Group memang pengembang properti papan atas nasional yang sudah punya reputasi nasional, bahkan internasional. Selain itu, Lippo Group termasuk yang paling berpengalaman dalam pembangunan kawasan kota (tidak cuma hunian, tetapi lengkap dengan aneka fasilitas, seperti sekolah dari tingkat SD hingga universitas, rumah sakit kelas internasional, kompleks komersial, hiburan, maupun olahraga dan seterusnya, Red).
Artinya, membeli hunian di kota terintegrasi, modern serta dikelilingi kawasan industri, apalagi infrastrukturnya terbilang lebih lengkap dari properti lainnya, pasti menguntungkan.
“Jadi, saya lihat dari sisi bisnis, walaupun beresiko karena banyak kendala. (Yang pasti), kalau ini jadi, berpotensi meraih keuntungan (sukses). Ya kita tahu kawasan Cikarang ini kan terus berkembang dunia propertinya,” ujarnya lagi.
Karena itu, sejak Oktober 2017 lalu, Yoga sudah mengeluarkan dana sekitar Rp40 juta untuk menyelesaikan pembeyaran uang muka atau down payment.
“Pembayaran awal Rp16 juta. Sisanya dicicil sejak Oktboer 2017, dan sudah lunas Juli lalu. Saya juga sudah diundang untuk melakukan akad,” kata Praditya Yoga Pratama.
Tetap bersikap optimistis dan loyal
Yang pasti, Apartemen Meikarta, apalagi di kawasan Central Bussinewss District (CBD) Meikarta, fasilitasnya lebih bagus dari apartemen sebagaimana ditawarkan pengembang lainnya.
Karena banyak faktor menguntungkan di sini, seperti dilingkari kawasan industri, sekolah-sekolah serta universitas kelas internasional, rumah sakit lengkap, juga ada central park seluas 100 Ha (dilengkap danau, kebun binatang mini, kebun raya mini, fasilitas olahraga, konser, serta hiburan), sehingga memberikan banyak dampak positif bagi penghuninya.
Itu sebabnya, para konsumen, terlebih investor properti memilih optimistis serta tetap loyal dengan progres dari pengembangan mega-proyek Meikarta. Karena toh, urusan proses hukum sudah diproses pihak yang berkompeten (KPK, Red), apalagi ada ketegasan dari pihak PT MSU, selaku pengembang Meikarta untuk bertindak tegas atas para pimpinan dan karyawan yang diduga bersalah.
Sikap tegas MSU diapresiasi
Sebelumnya, beberapa jam pasca-penangkapan atas BS, salah satu direktur perusahaan oleh Tim KPK, terkait dugaan kasus suap perizinan proyek properti di Cikarang, Lippo Group melalui Kuasa Hukum PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU), Denny Indrayana langsung merespons.
“Korporasi dengan ini menyatakan, tidak akan menoleransi setiap tindakan korupsi yang dilakukan pegawanya,” tegas Denny Indrayana, Selasa (16/10/18), yang selain mantan Wakil Menteri, juga dikenal sebgai aktivis antikorupsi serta Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada.
Hal ini kemudian menuai apresiasi dari para konsumen dan investor, bahkan memberi jaminan akan kelanjutan mega-proyek tersebut.
PT MSU merupakan anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk yang jadi tentakel bisnis properti Lippo Group. PT MSU inilah yang menggarap proyek Meikarta seluas 500 Ha di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
“Dalam hal ada penyimpangan atas prinsip antikorupsi yang menjadi kebijakan perusahaan, maka PT MSU tidak akan menoleransi penyimpangan itu,” tandas Denny, dalam keterangan tertulisnya, sebagaimana disampaikan Direktur Komunikasi PUblik Lippo Group, Danang Kemayan Jati, Selasa (16/10/18) siang.
Ia juga menegaskan, PT MSU tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi dan tindakan tegas kepada oknum yang melakukan penyimpangan tersebut, sesuai ketentuan hukum kepegawaian.
“PT MSU adalah korporasi yang menjunjung tingga prinsip good coorporate governance dan antikorupsi, sehingga telah dan terus berkomitmen untuk menolak praktik-praktik korupsi, termasuk suap dalam berbisnis,” tuturnya.
Saham Lippo melonjak lagi
Dikatakan, meskipun KPK baru menyatakan dugaan, pihaknya sudah sangat terkejut. ” Dan kami amat menyesalkan kejadian tersebut,” ujarnya.
Langkah pertama PT MSU, menurutnya, melakukan investigasi internal independen dan obyektif untuk mengetahui apa sebenarnya fakta yang terjadi.
Ia juga memastikan akan bertindak kooperatif dalam membantu kerja KPK untuk mengungkap tuntas kasus dugaan suap tersebut.
“Kami menghormati dan akan mendukung penuh proses hukum di KPK, serta akan bertindak kooperatif membantu kerja KPK untuk mengungkap tuntas kasus dugaan suap tersebut,” kata Denny sebagai kuasa hukum, mewakili kantor hukum Indrayana Centre for Government, Constitution, and Society Integrity.
Imbas dari adanya sikap tegas PT MSU itu, telah mendongkrak saham-saham dari unit-unit bisnis di lingkup Lippo Group, sebagaimana dilaporkan, per hari Jumat (19/10/18) ini.
nvestor merespons positif langkah investigasi internal yang dilakukan perusahaan untuk mengusut keterlibatan oknum pejabat Grup Lippo dalam kasus dugaan suap perizinan Meikarta kepada sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi. Harga saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) naik 4,5 persen menjadi Rp1.255 per saham. Lippo Cikarang merupakan induk dari PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), pengembang megaproyek Meikarta.
Kenaikan juga terlihat pada saham-saham Grup Lippo lainnya. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 0,73 persen menjadi Rp276 sedangkan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 1,2 persen menjadi Rp6.125 per saham. Dan saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menguat 1,21 persen menjadi Rp167 per saham.
Selanjutnya, seperti dilansir ‘katadata.co.id’, harga saham PT Multipolar Tbk (MLPL) juga naik 2,82 persen menjadi Rp73 per saham. Saham PT First Media Tbk (KBLV) juga menanjak 3,98 persen menjadi Rp470. Saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) turut menguat 2,08 persen menjadi Rp2.450. Adapun saham PT Link Net Tbk (LINK) dan PT Bank National Nobu Tbk (NOBU) stagnan, masing-masing di level Rp4.250 per saham dan Rp910 per saham. (B-WK/KD/jr — dari berbagai sumber/foto ilustrasi istimewa)



