11 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Bantah !!! Neneng sangkal bertemu bahas proyek, James: Saya datang beri ucapan selamat usai beliau melahirkan anak

BENDERRAnews, 4/11/18 (Jakarta): Dengan tegas Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin menyangkal membahas soal bisnis atau proyek terkait pembangunan Meikarta kala bertemu dengan CEO Lippo Group, James Riady.

Bantahan ini dikemukakan Nenang usai merampungkan pemeriksaan sebagai tersangkau dugaan kasus suap proyek Meikarta di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (2/11/18) lalu.

“Prinsipnya, hanya silaturahim (dengan James Riady). ‘Nggak’ ada (bahas proyek Meikarta). Bahas umum saja,” kata Neneng, sebagaimana dilansir ‘Suara.com’.

Sebagaimana diberitakan berbagai media mainstream, dalam penyidikan dugaan kasus suap izin proyek pembangunan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, penyidik KPK telah memeriksa pula James Riady sebagai saksi pada hari Selasa (30/11/18).

Hanya beri selamat pasca-melahirkan

Ketika usai merampungkan pemeriksaan di Gedung KPK, pebisnis yang fokus pada properti, information technologi, ritel, hospitality, media, jasa manajemen, rumah sakit, perhotelan dan beberapa lagi yang lain, ini mengakui, memang dirinya pernah menemui Neneng di kediamannya.

Namun, James datang untuk memberi ucapan selamat atas kelahiran putra Neneng. Tidak membahas terkait bisnis ataupun pembangunan proyek Meikarta.

KPK juga ingin menelisik soal pertemuan antara Neneng dan James.

Penelusuran itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan Lippo Group dalam pembangunan Meikarta, hingga proyek tersebut terjerat kasus suap.

PT MSU pengembang Meikarta

Namun saat ini mega-proyek Meikarta itu sesungguhnya bukan sepenuhnya dilakukan oleh Lippo Group. Sebab,pengembangnya saat ini ialah PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU).

PT MSU ini didirikan oleh salah satu anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), yakni PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Sedangkan LPKR itu didirikan Lippo Group, khusus bergerak di Divisi Properti.

Artinya, PT MSU itu hanya merupakan anak tidak langsung dari salah satu anak perusahaan Lippo Group, yakni LPKR. “Karenanya, pada Laporan Keuangan Semester I 2018, pendapatan Meikarta tidak lagi dikonsolidasikan dalam pendapatan perseroan.

Sejatinya, PT MSU itu didirikan oleh LPCK dan ada mitra investor yang ikut mengambil bagian saham. Catatan terkini menyebut, LPCK hanya memiliki 49 persen saham di PT MSU selaku pengembang Meikarta.

Sembilan tersangka

Dalam kaitan dugaan kasus suap proyek Meikarta, KPK telah menetap sembilan tersangka. Yakni, Bupati Neneng Hasanah Yasin, Direktur Operasional Pengembang, Billy Sindoro, beberapa kepala dinas di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dan dua konsultan Pengembang serta satu stafnya.

Neneng diduga KPK bersama anak buahnya menerima hadiah atau janji oleh petinggi pengembang Meikarta, terkait pengurusan perizinan proyek pembangunan pada lahan seluas 774 Ha. Sementara izin yang sudah resmi dikantongi pengembang sejak lama dan resmi, baru di bawah 100.Ha.

KPK juga menduga uang suap itu dibagi dalam tiga tahap pemberian. Bupati Neneng disebut baru mendapatkan Rp7 miliar. (B-SC/jr — foto ilustrasi istimewa)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles