BENDERRAnews, 9/11/18 (Jakarta): Di tengah ‘terpaan badai’ akibat adanya kasus hukum menimpa beberapa stafnya, PT Mahkota Sentosa Utama selaku pengembang utama Meikarta konsisten melanjutkan proyek investasi hunian terbesar di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu.
Bukan hanya proyek internalnya, berupa puluhan ribu unit hunian berfasilitas lengkap dan dengan harga terjangkau semua kalangan aneka latar, pengembang Meikarta juga peduli untuk ikut mengembangkan para pedagang usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar lokasi.
Dilaporkan, pihak PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), salah satu anak perusahaan PT Lippo Cikarang yang bermitra dengan beberapa perusahaan investasi lainnya untuk mengembangkan Meikarta, membangu para pedagang UKM dalam proses digitalisasi bisnisnya, agar lebih maju berkembang serta menghasilkan secara signifikan.
Hal itu dilakukan di Jalan Cibatu, Cikarang Selatan, dimana kini para pedagang UKM itu mendapatkan fasilitas digital yang didukung OVO, platform pembayaran digital (secara cashless, Red) terbesar di Indonesia untuk memudahkan dalam bertransaksi.
“Layanan ini merupakan bagian dari program ‘Meikarta Peduli Warga Lingkungan’ untuk mewujudkan akses digital kepada seluruh pedagang UKM di sekitar proyek kami,” kata Presiden Direktur Meikarta, Reza Chatab di Jakarta, baru-baru ini.
BOLT beri interternet gratis
Sebagai tahap awal, jelas Reza, program ini didukung oleh OVO, platform pembayaran digital terdepan di Indonesia, sebagai penyedia QR code yang mendukung pembayaran digital. Selain itu, didukung perangkat modem BOLT sebagai pelopor layanan 4G LTE di Indonesia, untuk menyediakan layanan internet gratis bagi para pedagang UKM.
Reza mengungkapkan, program ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan warga sekitar sekaligus mendukung misi mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang dapat mengakomodasi seluruh masyarakat.
“Saat ini, 70 persen pedagang UKM yang sudah tercatat di sekitar kawasan Meikarta sudah memakai sistem digitalisasi. Dengan memfasilitasi para pedagang UKM akses digital, maka warga bisa memajukan dan mengembangkan bisnisnya secara lebih cepat mengikuti perkembangan zaman,” ujar Reza Chatab seperti dilansir Investor Daily.
Bersaing dengan ritel modern
Selain itu, dengan keberadaan pembayaran digital, transaksi jual beli pada toko-toko tradisional akan bisa bersaing dengan toko ritel modern.
Transaksi akan mudah, cepat dan aman, sekaligus pedagang dan pembeli akan mendapatkan ragam promosi OVO yang sangat menguntungkan bagi kedua pihak.
Program ini merupakan inovasi Meikarta untuk mendorong perekonomian nasional dan mewujudkan kota modern Meikarta bagi masyarakat Indonesia.
Program ini akan terus berjalan seiring dengan pembangunan Meikarta yang terus bergeliat. Meikarta akan memberdayakan perekonomian warga mulai pemilik toko tradisional, warung makanan mulai penjual mie ayam, warteg, hingga bengkel kendaraan bermotor yang berada di sekitar proyek Meikarta.
Ke depannya, program ini diharapkan dapat menjadi solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Tidak hanya menyediakan akses terhadap pembayaran digital dan internet gratis, program “Meikarta Peduli Warga Lingkungan” juga akan terus aktif mendampingi penduduk sekitar meningkatkan ekonomi, mensinergikan dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat modern,” jelas Reza Chatab.
Minat konsumen Meikarta
Sementara itu, boleh-boleh saja ada segelintir staf pengembang Meikarta terjerat dugaan kasus suap bersama sejumlah pejabat Pemkab Bekasi, termasuk Bupati Neneng Hasanah Yasin.
Namun, minat tinggi konsumen untuk mendapat hunian berfasilitas lengkap dan dengan harga terjangkau para pembeli aneka lagar, ternyata konstan tingginya.
Malahan dilaporkan, sebagian besar belum mau memanfaatkan fasilitas kredit kepemilikan apartemen (KPA) untuk pembelian unit hunian di Meikarta. Lebih banyak yang dengan antusias membayar tunai, setelah menyaksikan fasilitas dan kemewahan unit hunian Meikarta yang ditawarkan, juga lingkungan asri di sekitar kawasan, apalagi komitmen pengembangnya, PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU) terbukti dalam penyerahan unit sesuai jadual.
Sebagaimana diketahui, per 1 September 2018 lalu, sebanyak 863 unit hunian di kawasan CBD Meikarta (terdiri dari dua tower kaliber internasional, Red) telah diserahterimakan kepada konsumen. Dan diskedul, pada akhir Februari 2019 akan diserahterimakan lagi sekitar 14 tower dengan jumlah hunian belasan ribu unit.
Data yang dimiliki Ferry Thahir, pengelola “Ferry Thahir Agensi”, sebuah agensi properti di Jakarta, menyebut, para konsumen yang memanfaatkan KPA hanya sekitar Rp1,9 triliun.
Ferry dapat mengungkap angka tersebut karena dirinya pernah menempati posisi sebagai President of Sales dan Chief Marketing Officer (CMO) Meikarta sampai Juni 2018.
“Angka itu ketika saya masih bekerja di Meikarta. Yang pasti tidak sampai Rp2 triliun. Paling besar sekitar Rp1,9 triliun,” kata Ferry di Jakarta, Senin pekan lalu, seperti dilansir Investor Daily.
Ferry yang keluar dari Meikarta pada Juni 2018 untuk mendirikan agensi properti sendiri, juga mengungkapkan, pemesanan yang memakai KPA tidak sampai 25 persen dari jumlah total pemesanan Meikarta.
Sementara itu, berdasarkan informasi pada laman aptmeikarta.com, terdapat 12 bank rekanan yang dapat digunakan oleh calon pembeli apartemen Meikarta untuk KPA, termasuk Nobu Bank, Ciptadana, Bank BJB, Maybank, KEB Hana, Bank Mualamat, dan CIMB Niaga. (B-ID/BS/jr)



