7.2 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Dalih !!! Demokrat klaim Andi bantu kubu Jokowi, KPU: Mengingatkan jangan di Medsos

BENDERRAnews, 3/1/19 (Jakarta): Sikap tegas kini diperlihatkan Komisi Pemilihan Umum untuk melawan segala bentuk hoax tentang Pemilu.

Seperti dikemukakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, selama ini pihaknya melawan berita bohong dengan data dan fakta.

Namun kali ini mereka melapor ke polisi, karena menganggap isu surat suara sebanyak tujuh kontainer yang sudah dicoblos luar biasa dan berlebihan.

“Kami merasa tidak cukup menjawab dengan data dan fakta tetapi kali ini kami merasa perlu ini dilaporkan agar kejadian ini tidak terulang. KPU sangat membuka diri untuk diberikan masukan dan mengingatkan KPU,” kata Arief di Bareskrim, Rabu (3/1/19).

Tapi, menurutnya, kalau mau mengingatkan KPU, jangan melalui media sosial (Medsos). Siapapun yang mau memberikan masukan dipersilahkan dan akan direspons.

“Kami tahu ini pertamakali dari Medsos. Dari WA (WhatsApp), Twitter juga. Saya berharap kasus ini selesai lebih cepat sebelum pencoblosan tanggal 17 April. Polisi pasti sudah punya cara dan strategi pasti ini bisa diungkap secepat mungkin,” lanjutnya.

Cuitan Andi Arief

Sedangkan Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto menambahkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mencari alat bukti dan mencari siapa yang menyebar pertama kali hingga ke penyebaran berikutnya.

“KPU dan Bawaslu akan memberikan dukungan berupa kesaksian, termasuk bea cukai juga. Tadi saya sudah kontak pak Dirjen Bea Cukai dan petugas yang melakukan pemeriksaan di Tanjung Priok,” tambahnya.

Sejauh ini sudah ada dua laporan yang masuk ke Bareskrim mengenai kasus surat suara hoax ini. Pertama dari relawan dan yang kedua dari Ketua KPU.

Bantu Jokowi?

Demokrat Klaim Andi Arief Justru Bantu Kubu Jokowi
Andi Arief (tengah). ( Foto: Antara)

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik malahan menilai Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto perlu belajar menanam dan memelihara rasa terima kasih. Pasalnya, menurutnya, rekan separtainya Andi Arief justru telah membantu kubu Jokowi dalam mengungkap kebenaran kabar hoax surat suara sebanyak tujuh kontainer yang sudah dicoblos.

Hal ini disampaikan Rachland menanggapi pernyataan Hasto yang menilai Andi Arief berjiwa kerdil dan bermental provokatif.

“Andi Arief justru membantu kubu petahana, yang jadi sasaran kecurigaan, dengan meminta KPU mengecek kebenaran berita yang katanya sudah beredar kemana-mana itu,” ujar Rachland dalam keterangannya, Kamis (3/1/19).

Padahal, kata Rachland, seharusnya kubu petahana, bukan Andi Arief, yang lebih dulu mengambil langkah benar tersebut, yakni meminta KPU segera melakukan pengecekan. “Bukan mendiamkan dan lalu menarik keuntungan politik dengan justru mengecam orang lain yang melakukan tugas sebagai active citizen,” tandasnya.

Lebih lanjut, Rachland mengatakan langkah cepat tanggap Andi Arief juga membantu masyarakat luas dalam menyetop desas desus dan hoax yang beredar.

Dia mengatakan, jika kabar hoax tersebut dibiarkan, bisa berujung pada kecurigaan dan provokasi.

“Bayangkan bila di tengah sikap diam kubu petahana, tak ada orang yang berani menggedor perhatian KPU dengan mengambil resiko disalahpahami. Desas desus akan makin menjalar meluas dan memprovokasi kecurigaan warga. Bisa bisa KPU jadi sasaran kemarahan warga. Kita semua tak menghendaki hal itu,” ungkapnya.

Desas desus tentang kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos, kata Rachland, harus jadi wake up call bagi kubu petahana. Apalagi, tuturnya, sebelumnya, KPU diserang oleh opini publik dalam isu kotak suara dari kardus atau karton – yang sudah disetujui DPR.

Rachland mengklaim, Presiden Jokowi dan Tim Pemenangan harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki citranya.

“Ketidakpercayaan warga adalah dasar yang mengakibatkan semua kontroversi yang merugikan kita semua ini. Suka atau tidak, mata dan telunjuk publik sebenarnya tertuju pada mereka karena di atas kertas adalah pihak yang berkuasa yang paling berpotensi mengakali Pemilu,” ujarnya.

Siap melawan

Sementara itu, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah melaporkan pembuat dan penyebar hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos ke Bareskrim Polri.

Ketua KPU Arief Budiman menyatakan, pihaknya siap melawan siapa saja yang berusaha mengganggu jalannya pemilu 2019, termasuk penyebar hoax.

“Kami punya kewajiban membuat Pemilu aman dan juber adil. Maka kalau ada ancaman-ancaman dan tindakan-tindakan yang mengganggu jalannya Pemilu, maka KPU akan melawan,” kata Arief di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/19).

Arief kembali menegaskan info adanya tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos di Tanjung Priok merupakan kabar bohong. Untuk itu, pihaknya meminta polisi mengusut dan menangkap pembuat dan penyebar hoax tersebut.

“Kami sudah buktikan bahwa berita itu tidak benar, maka hari ini kami akan melaporkan ke Bareskrim agar ditangkap siapa yang menyebarkan isu yang tidak benar tersebut,” ujar Arief.

“Mudah-mudahan bisa ditindak secara profesional sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga membuat pemilu kita luber dan jurdil,” tambahnya.

Sebagai barang bukti, KPU membawa salinan tulisan berita, gambar hingga suara yang akan diserahkan pada polisi.

Hoax mengenai tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos tersebar melalui sejumlah platform, seperti YouTube, Facebook dan WhatsApp.

Hoax itu berupa rekaman suara seorang lelaki yang berbunyi demikian:

“Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Di buka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1. Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu. Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya”.

Sumber: BeritaSatu TV.

Serius mengusut

Kabareskrim Polri, Komjen Arief Sulistyanto menegaskan, penyidikan atas hoax tujuh kontainer surat suara tercoblos dilakukan secepatnya dengan mencari alat bukti.

“Bapak Kapolri pun sudah memberikan instruksi kepada saya untuk betul-betul melakukan penyelidikan terhadap masalah ini,” kata Arief di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (3/1/19).

Disebutnya, Tim Cyber Bareskrim Polri bergabung dengan Polda Metro Jaya sudah melakukan kegiatan investigasi.

Arief juga menyatakan, sejumlah pihak telah menyampaikan dukungan kepada Bareskrim untuk mempercepat investigasi atas kasus hoax tersebut.

“Alhamdulillah, siang ini juga pak Mendagri mendatangi saya di Bareskrim guna memberikan support untuk bisa mengungkap masalah ini sampai ketemu siapa saja pelakunya,” ungkapnya.

Tim penyidik, kata Arief, sedang menelusuri pelaku pertama penyebaran hoax. Hingga saat ini, Bareskrim menerima dua laporan atas kasus hoax tersebut termasuk dari relawan pasangan calon.

“Kami serius melakukan penyidikan dalam rangka proses penegakan hukum dalam mewujudkan Pemilu bersih, damai,” tegasnya.

Sumber: BeritaSatu TV

Desak minta maaf

Sedangkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arsul Sani meminta Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief meminta maaf secara terbuka atas perbuatannya menyebarkan hoax surat suara yang sudah tercoblos.

Jika tidak meminta maaf, Arsul mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan membawa perbuatan Andi Arief ke ranah hukum.

“TKN akan mempertimbangkan untuk membawa kasus penyebaran hoax yang diduga dilakukan oleh Andi Arif ini ke ranah hukum, kecuali yang bersangkutan secara terbuka meminta maaf dan mengakui perbuatan menyebarkan hoax tersebut,” ujar Arsul dalam keteranganya, Kamis (3/1/19).

TKN, kata Arsul, menilai hoax seperti ini sudah sangat kelewatan. Disebutnya,  hoax tersebut tidak sekedar fitnah atau pencemaran terhadap Pasangan Calon Nomor Urut 01, tetapi juga telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

“TKN sendiri heran dengan perilaku segelintir kader partai Demokrat yang kontras dengan gaya dan ajakan Ketua Umumnya Pak SBY mengajak agar menjaga ketenangan, kesantunan dalam berkontestasi,” tandasnya.

Sebelumnya dikabarkan melalui rekaman yang beredar, ditemukan tujuh kontainer yang berisikan surat suara Pilpres 2019 di Tanjung Priok Jakarta. Masing-masing kontainer berisikan 10 juta surat suara sudah dicoblos untuk pasangan nomor urut 01. Berdasarkan rekaman, tujuh kontainer itu ditemukan oleh TNI AL dan sudah disita KPU.

Kabar soal tujuh kontainer surat suara Pilpres 2019 yang sudah dicoblos, sempat disampaikan oleh Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitter-nya. Namun, ciutan Andi Arief di Twitter ini telah dihapus.

KPU dan Bawaslu pun langsung mengecek kabar tersebut ke Kantor Bea Cukai Tanjung Priok. Sesudah dicek bersama petugas Bea Cukai, ternyata kabar tersebut tidak benar adanya dan KPU sudah memastikan kabar tersebut merupakan hoax. KPU sudah melaporkan pihak-pihak yang diduga terkait dengan hoax ini ke Cyber Crime Mabes Polri. (B-ANT/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles