BENDERRAnews, 19/1/19 (Jakarta): Berhasil tampil bagus, dua mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan, Juan Ferdinand dan Firtiza Octalia Eddy menyabet Piala Bronze kategori “Baru Gede Award Citra Pariwara 2018”.
Dalam gelaran oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), keduanya menang di kategori mahasiswa, dimana penghargaan ini disebut Baru Gede (BG) Award. Tujuan kompetisi ini bertujuan mengukur tingkat kreativitas para mahasiswa.
Pihak Universitas Pelita Harapan (UPH) memang terus mendorong mahasiswanya berani eksis di berbagai forum eksternal. Termasuk mengikuti aneka kompetisi beragam disiplin ilmu.
Juan menceritakan hasil ini bukan sesuatu yang mudah. Sebab, banyak finalis lain di antara 73 entries universitas seluruh Indonesia yang lebih berbakat. Bahkan, mereka setidaknya mempunyai pengalaman magang di sebuah advertising agency. Apalagi saat lomba bersamaan dengan waktu proses pengerjaan dan pengumpulan skripsi.
Meskipun berkeputusan mengikuti lomba dan mendapatkan penjelasan soal dari panitia dalam waktu singkat, Juan dan Firtiza tetap memprioritaskan skripsi mereka. Alhasil waktu untuk brain storming dan finalisasi konsep dan ide iklan hanya tersisa empat jam. Namun karya iklan mereka yang berjudul Awas Kena Azab berhasil menarik perhatian juri dan dinobatkan sebagai juara ketiga.
“To be the finalist is already something for me, but to be the winner is something that I didn’t expect,” kata Juan dalam keterangan tertulis yang dilansir Investor Daily, Rabu (16/1)/19) lalu.
Sementara itu, Awas Kena Azab merupakan sebuah kampanye iklan dari persoalan banyaknya isu negatif tentang vaksin di Indonesia.
Juan menjelaskan, target advertising campaign dengan konsep Awas Kena Azab ini diperuntukkan bagi kalangan menengah bawah sampai bawah. Disebutnya, masih banyak masyarakat yang percaya, vaksin tidak baik bahkan tidak halal, khususnya pada kalangan masyarakat bawah yang sangat suka dengan acara-acara TV sinetron Azab.
“Menjadi sebuah finalis dan bertemu dengan para finalis lain yang berbakat dan berpengalaman serta pandai sebenarnya sudah menjadi sebuah kesempatan berharga. Di luar ekspektasi ternyata bisa menang. Saat selesai penganugerahaan saya sempat mendatangi ketua juri untuk menanyakan feedback, ternyata juri-juri lain juga berkerumun mendatangi kami. Ini merupakan sebuah pencapaian terbesar saya,” jelas Juan.
Tawaran bekerja
Juan mengaku awalnya dia memasuki program studi Ilmu Komunikasi tidak mempunyai impian khusus, dia hanya berharap dapat lulus tepat waktu saja. Namun setelah bertemu dan banyak berdiskusi dengan salah satu dosen, dia mulai menumbuhkan kecintaannya pada program studi yang dia pilih.
Dia juga tidak membayangkan, akan membulatkan tekad berkecimpung di dunia advertising. Bahkan, dari kemenangan lomba advertising sebelumnya, Juan mendapat tawaran pekerjaan setelah lulus nanti dengan posisi penting di sebuah perusahaan advertising multinasional.
“UPH telah mengubah hidupku melalui dosennya, dengan gemblengan dan tugas-tugasnya yang sepertinya tidak masuk akal, yang mampu mengubah arah hidupku. Dari sebelumnya hanya berpikir sekedar lulus saja, tapi UPH mampu menumbuhkan potensi ku. Saya sudah terlatih dengan tugas-tugas yang tampaknya berat. Di balik tugas-tugas yang tampaknya tidak masuk akal tersebut, namun hal itulah yang akan mendidik dan menempa kita untuk mempersiapkan memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,” tegas Juan Ferdinand. (B-ID/jr)



