BENDERRAnews, 15/3/19 (Jakarta): “Lomba Musik Kolintang Piala Presiden 2019” yang diskedul berlangsung 25 hingga 27 Juni 2019 di Batam, Kepulauan Riau, ternyata mendapat dukungan penuh juga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, setelah sebelumnya direspons positif pihak Kemenko PPM.
Dukungan kali inu dinyatakan melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, Dr Hilmar Farid kepada DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) selaku penyelenggara iven nasional yang untuk keduakalinya digelar ini.
“Kami mendorong agar iven ini dijadikan ajang pertemuan dari beberapa negara dalam rangka perjuangan “Kolintang goes to UNESCO”, yakni demi mendapatkan pengakuan internasional atas seni musik Nusantara ini,” katanya, saat menerima DPP GPPMP bersama Panitia Nasional “Lomba Musik Kolintang Piala Presiden 2019”, di rusng kerjanya, di Jakarta, Kamis (14/3/19) kemarin.
DPP GPPMP bersama Panitia Nasional memang datang beraudiensi dengan Dirjen Kebudayaan, Dr Hilmar Farid, untuk menginformasikan persiapan pelaksanaan lomba serta kesiapan para peserta lomba dari seluruh Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Dr Hilmar Farid didampingi sejumlah staf inti, termasuk Direktur Kesenian, Dr Restu Gunawan, sementara DPP GPPMP dipimpin Wakil Ketua Dewan Penasihat sekaligus Ketua Panitia Nasional dan Ketua Dewan Pembina, Albert Lapian.
“Ternyata ada perkembangan terbaru dalam pertemuan ini. Pak Dirjen akan mendorong agar iven ini dijadikan pertemuan dari beberapa negara dalam rangka perjuangan “Kolintang goes to UNESCO”. Dan Indonesia jadi inisiatornya,” ujar Sekjen DPP GPPMP, Teddy Matheos usai pertemuan.
Antusiasme peserta
Hingga kini tercatat puluhan grup kolintang dari ‘Bumi Nyiur Melambai’ Sulawesi Utara telah menyatakan siap bertarung di arena “Festival Musik Kolintang Nasional II” di Batam, Kepulauan Riau, memperebutkan Piala Presiden RI di enam kategori kejuaraan, persembahan DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 atau GPPMP.
Setidaknya hal itu terungkap pada technical meeting (pertemuan teknis) kedua, yang khusus digelar di Sulawesi Utara (Sulut), tepatnya di Desa Tounsea Lama, Tondano, Minahasa, Jumat (15/2/19) lalu. Sekitar sepekan sebelumnya telah berlangsung pertemuan teknis (PT) pertama khusus untuk wilayah Jawa dan sekitarnya di Jakarta.
Di forum PT di Tounsea Lama yang dipimpin langsung Ketua Panitia “Festival Musik Kolintang Nasional II” Piala Presiden RI, Max Ruland Boseke (juga Wakil Ketua Dewan Penasihat GPPMP, Red), hadir lebih 20 pelatih kolintang.
Ternyata, mereka rata-rata melatih dua hingga tiga grup. Dan kehadiran mereka di PT itu untuk mengkonfirmasi antusiasme keikutsertaan grup-grup kolintangnya.
“Para pelatih itu rata-rata menyatakan, grup-grup kolintang yang mereka latih siap ikut berlaga. Malahan sudah ada grup yang mem-‘booking’ tiket pesawat Manado-Batam pp,” ungkap Wakil Ketua Panitia membidangi Tim Teknis, Noufry Rondonuwu (Ketua DPD GPPMP Jawa Timur).
Rebut pialanya
Para pelatih kolintang Sulut ini kemudian mencanangkan target, menyabet Piala Presiden yang di ajang “Festival Musik Kolintang Nasional I” direbut grup Kementerian Luar Negeri.
Akankah tekad para pekatih Sulut ini kesampaian?
“Tunggu dulu, para pekolintang di Jawa, terutama dari Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta pun punya target yang sama,” ungkap Joppy Rori, Wakil Ketua Tim Satkersus DPP GPPMP, yang juga salah satu Wakil Ketua Panitia Pelaksana dan kebetulan merupakan pengurus teras Perhimpunan Kolintang Nasional (Pinkan).
Sementara itu, PT di Tounsea Lama yang juga dihadiri Sekretaris Panitia, Teddy Matheos dan Bendahara, Liesye Sumakud Sinulingga, telah berhasil menyepakati semua aturan lomba untuk dipatuhi para peserta.
“Kami berharap semua tim akan mengacu pada aturan yang sudah disepakati ini, yang nantinya juga menjadi acuan Tim Yuri,” demikian Ketua OPanitia, Max Boseke. (Tim)




