7.4 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Tegar !!! Hadapi terpaan isu bertubi, Mochtar Riady: Soal Meikarta, banyak pengembang ‘sebel’ sama saya

BENDERRAnews, 3/4/19 (Jakarta): Berbagai media mainstream tak henti mengulas panjang lebar tentang ikon properti nasional masa kini dan masa depan, Meikarta.
Dan harus diakui, proses pembangunan megaproyek Lippo Group di timur Jakarta, itu, memang terkadang tidak semulus yang diharapkan, apalagi menghadapi terpaan berbagai isu negatif bertubi-tubi.
Dilansir Finna U Ulfah dari Bisnis.com (12/7/18), Mochtar Riady, Pendiri Lippo Group pun menyampaikan keluh kesahnya menghadapi isu yang tak kunjung henti menimpa proyeknya.

Mochtar mengatakan, sesungguhnya pembangunan Meikarta memiliki tujuan  baik untuk menciptakan kawasan kota yang dapat menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat di Cikarang dan sekitarnya.

“Satu kesalahan saya, hanya melihat bagaimana menciptakan rumah yang terjangkau tanpa memikirkan yang lain,” ujar Mochtar dalam “Seminar Infobank Mortgage Forum” di Jakarta, Kamis (12/7/18) lalu.

Visi hunian murah terjangkau

Pada umumnya properti di Indonesia, menurutnya, untuk membangun konstruksi hunian rata-rata harga tanah berkisar Rp9 juta per meter yang kemudian dijual dengan harga Rp13 juta per meter.

Dengan visi membangun hunian murah yang terjangkau, Mochtar ingin menjual hunian dengan harga Rp6 juta per meter persegi, walaupun harganya di bawah harga umum.

Oleh karena itu, dia mengatur pembiayaan konstruksi yang tepat dan lebih efisien, agar dapat tercapai keinginannya untuk menjual hunian murah dan terjangkau.

“Saya jual Rp6 juta, ternyata saya merugikan banyak developer (penembang), sebab mereka [pengembang] ya umumnya dengan harga Rp9 juta. Di sinilah banyak orang yang sebel sama saya. Ini bukan sengaja. Saya minta maaf,” tutur Mochtar.

Progres pembangunan puluhan menara

Banyak isu negatif terkait proyek Meikarta yang hingga kini masih menjadi buah bibir, seperti isu perizinan, proyek mangkrak, serta isu hutang vendor tidak dibayar meski sudah tuntas di PKPU.

Mochtar menjelaskan, Meikarta masih tetap dalam progress pembangunan 32 menara yang akan diselesaikan dengan target awal 2019, dan dilakukan serah terima unit.

“Kami bukan tidak mampu bangun, tapi setiap bangun, banyak isu ke sana-kemari sehingga sempat terhenti,” ungkap Mochtar Riady yang tetap tegar menghadapi segala macam terpaan isu.

Buktinya, Lippo Group yang dibangunnya, kini mampu memberi kontribusi besar bagi negara, utamanya bisa menampung lebih 100.000 tenaga kerja dari aneka latar di seluruh pelosok Nusantara. Dan pastinya, Meikarta kini terus berkibar, menjadi ikon properti nasional. (B-BC/jr)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles