BENDERRAnews, 18/4/19 (Jakarta): Mayoritas lembaga survei kredibel dan terakreditasi resmi di Komisi Pemilihan Umum memastikan, Calon Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi unggul atas pesaingnya, Prabowo Subianto.
Bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam proses awal berdasarkan mekanisme resmi bernama Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), juga menyebut Jokowi unggul.
Namun, Jokowi tidak jemawa mengklaim sudah menang, apalagi mendeklarasikan kemenangan. Meskipun, berdasarkan perhitungan akademik 90 persen hasil survei itu dapat dijadikan patokan tentang kemenangannya.
Sebaliknya, Capres Prabowo Subianto yang hanya berdasar hasil hitungan satu lembaga internalnya, sampai tiga kali melakukan deklarasi kemenangan. Deklarasi pertama, Rabu (17/4/19) sore, menyebut dia dapat 53 persen. Lalu malam harinya, diubah dengan menyebut 62 persen.
Di kedua deklarasi itu, Cawapres Sandiaga Uno tidak hadir, dengan berbagai spekulasi yang berkembang, di antaranya tidak setuju untuk adanya pendeklarasian, katena hitungan resminya belum ada.
Namun, pada deklarasi ke-3 kalinya hari Kamis (18/4/19) ini, Sandi tampak hadir.
Bangun komunikasi dan silaturahmi
Jokowi bersama Cawapres-nya, Prof Dr KH Na’ruf Amin, tidak melakukan hal yang sama, kendati banyak fakta menunjukkan, mereka nenang.
Malahan, Jokowi-Ma’ruf Amin hanya mengumpul pimpinan Parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk bersama-sama bersyukur atas kelancaran jalannya Pemilu serentak (Pilpres dan Pileg), sekaligus mengajak seluruh rakyat untuk kembali bersatu, merawat kebersamaan serta persatuan.
Terkini, seperti dilansir BeritaSatu.com, Jokowi menyebut dirinya telah mengutus seseorang menemui Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, agar proses Pemilu berjalan damai, aman, dan lancar.
“Tadi siang saya sudah mengutus seorang untuk bertemu beliau,” kata Jokowi usai bertemu dengan para ketua umum Parpol KIK, Kamis (18/4/19).
“Agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu sehingga rakyat melihat bahwa Pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, damai dan tidak ada sesuatu apapun,” tambah Jokowi. (B-BS/jr — foto ilustrasi istimewa)



