BENDERRAnews, 26/5/19 (Jakarta): Hingga Maret lalu, pihak Facebook menutup 2,19 miliar akun palsu di seluruh dunia,
Jumkah ini terhitung sejak Januari hingga Maret tahun ini, atau naik dari 1,2 miliar akun pada kuartal IV-2018 lalu.
Dilaporkan pula, jumlah tersebut merupakan yang terbesar dalam satu kuartal. Langkah ini dilakukan untuk membatasi penyebaran hoax, ujaran kebencian, perundungan, penjualan narkoba dan senjata ilegal, hingga konten eksploitasi anak.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, Facebook berkomitmen untuk secara proaktif terus mencari dan menutup akun-akun yang menyebarkan konten berbahaya. Facebook tidak duduk diam menunggu laporan dari masyarakat.
“Setiap hari, orang-orang di seluruh dunia menggunakan layanan kami untuk mengekspresikan diri dan kebebasan berpendapat adalah suatu hal yang kami anggap sangat penting. Namun, pada saat yang bersamaan, kami juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan mencegah bahaya terjadi melalui layanan kami,” tambahnya.
Dapat ajukan banding
Meski demikian, Facebook masih harus berjuang keras membatasi tumbuhnya akun-akun fiktif baru karena akun-akun ini tampaknya tumbuh lebih cepat dibanding kemampuan pencegahan Facebook. Facebook memperkirakan saat ini jumlah akun-akun fiktif mencapai lima persen dari akun aktif, lebih tinggi daripada estimasi enam bulan sebelumnya di kisaran tiga hingga empat persen.
Facebook memiliki 15.000 karyawan di seluruh dunia yang bertugas me-reviewkonten-konten yang dianggap tidak sesuai dengan standard komunitas. Facebook juga menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk membantu mengenali konten-konten berbahaya/terlarang.



