13.2 C
New York
Monday, October 27, 2025

Buy now

spot_img

Survei LSI: Olly Dondokambey sulit dikalahkan di Pilkada Sulut, barisan para penantang suaranya di bawah 10 persen

BENDERRAnews.com, 9/8/20 (Manado): Sekitar lima bulan jelang Pilkada Sulut, Desember mendatang Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey diprediksi akan sulit untuk dikalahkan para penantangnya.

Calon petahana Olly Dondokambey (OD) ini diapresiasi positif dengan elektabilitas di atas 60 persen, sementara barisan penantangnya hanya meraih suara di bawah 10 persen pada Pilgub Sulawesi Utara (Sulut) tersebut.

“Jika tidak ada blunder yang mahadahsyat, Olly Dondokambey sulit dikalahkan. Dengan atribusi program dan capaian yang telah dilakukan, kekuatan petahana Olly Dondokambey diapresiasi positif dengan elektabilitas perkasa di atas 60 persen. Sedangkan, barisan para penantang suaranya di bawah 10 persen,” kata peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman saat menyampaikan hasil survei lembaganya di Manado, Sulut, Minggu (9/8/20).

Survei LSI dilakukan pada April 2020 dengan menggunakan 800 responden dan mengangkat tema “5 Bulan Jelang Pilkada Sulut, Kekuatan Petahana dan Peluang Penantang”. Survei dilakukan dengan sampel di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Utara dengan menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini 3,5 persen.

Ikram menjelaskan, keperkasaan petahana tergambar dari elektabilitas para calon gubernur petahana Olly Dondokambey yang didukung sebesar 62 persen.

Sementara, penantangnya Christiany Eugenia Paruntu (CEP) atau Tetty Paruntu didukung 9,3 persen suara, Elly E Lasut (E2L) 6,7 persen suara, GS Vicky Lumentut (GSVL) 4,5 persen suara, Vonny A Panammbunan (VAP) 3,3 persen suara, dan Stefanus Vreeke Runtu (SVR) 0,3 persen. Publik yang belum menentukan pilihan sebesar 13,9 persen suara.

“Dari elektabilitas para bakal calon gubernur Sulut, pemilih militan atau strong supporters, kubu petahana meraih suara di atas 45 persen, disusul Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu (6,2 persen), Elly E Lasut (5,3 persen), GS Vicky Lumentu (2,5 persen), Vonny A Panammbunan (dua persen), sedangkan mereka yang belum menentukan pilihan sebanyak 37 persen,” ujarnya.

Ikrama menjelaskan, alasan elektabilitas petahana sangat kokoh. Pertama, tingkat kepuasan terhadap petahana di atas 80 persen. Publik yang puas dan cukup puas dengan kinerja Olly sebagai petahana sebesar 84,7 persen. Sedangkan yang menyatakan kurang puas dan tidak puas sama sekali hanya sebesar 11,4 persen.

Selain kepuasan, persepsi keberhasilan petahana diapresiasi lebih tinggi. Publik yang menyatakan petahana sangat berhasil dan cukup berhasil sebesar 85,5 persen. Sedangkan yang menyatakan kurang berhasil dan tidak berhasil sama sekali kurang dari 10 persen, yaitu hanya sebesar 9,5 persen.

Alasan kedua, tingkat popularitas atau pengenalan yang tertinggi juga tingkat kesukaan yang tinggi. Olly dikenal oleh 90,5 persen dan disukai sebesar 91,4 persen. Lalu, Elly E Lasut (E2L) dikenal sebesar 79 persen dengan tingkat kesukaan sebesar 75,3 persen. GS Vicky Lumentut (GSVL) dikenal 67,8 persen dengan tingkat kesukaan sebesar 73,3 persen. Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu dikenal sebesar 64,8 persen dengan tingkat kesukaan sebesar 76,2 persen. Dan Vonny A Panambunan (VAP) dikenal sebesar 59,3 persen dengan tingkat kesukaan sebesar 66,3 persen.

Petahana juga kuat tergambar dari persepsi publik yang menginginkan kembali Olly menjadi pemimpin masih tinggi. Publik yang menginginkan petahana menjabat kembali sebagai Gubernur Sulawesi Utara sebesar 69 persen dan yang tidak ingin sebesar 14,8 persen. Sedangkan yang tidak menjawab sebesar 26,2 persen.

LSI mengingatkan, saat ini tersisa lima bulan menjelang pencoblosan. Elektabilitas petahana akan bertahan jika sentimen positif terhadap kinerja terjaga. Suara kompetitor juga masih berpotensi naik, jika ada kenaikan popularitas dan strategi politik yang tepat dalam menjangkau pemilih yang luas.

“Namun, harus diakui bahwa sulit untuk mengejar elektabilitas petahana. Jika tidak ada blunder yang mahadahsyat, petahana Olly Dondokambey sulit dikalahkan,” kata Ikrama Masloman. (B-BS/jr)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles