BENDERRAnews.com, 19/6/21 (Jerusalem): Upaya membangun kehidupan harmonis di Timur Tengah khususnya saling pengertian antara negara-negara Arab dengan Israel, agaknya mulai muncul, setelah terjadinya pembukaan hubungan diplomatik di antara mereka. Sesudah Mesir dan Yordania, sejumlah negara Arab juga sudah melakukannya (membuka hubungan diplomatik dengan Israel), di antaranya Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan seterusnya.
Terkini dilaporkan, dua negara Arab, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) menyambut pemerintah baru Israel, Senin (14/6/21) waktu setempat. Keduanya mengharapkan hubungan kerjasama lebih lanjut dengan pemerintah negeri ini.
Mengutip Times of Israel, ucapan selamat kepada Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett diucapkan langsung Putra Mahkota Bahrain, Salman bin Hamad bin Isa Al Khalifa. Ia juga menyelamati Yair Lapid yang akan meneruskan pemerintahan Bennett setelah dua tahun sesuai perjanjian politik.
“Putra mahkota menyampaikan harapan tulusnya bahwa pemerintah yang baru dibentuk akan meningkatkan pembangunan, stabilitas, dan perdamaian di kawasan dan dunia,” kata pernyataan itu dikutip Selasa (15/6/21).
Bahas kerjasama timbal balik
Hal sama juga dikatakan Menteri Luar Negeri UEA, Abdullah bin Zayed. Ia menyelamati Yair Lapid yang menjadi Menteri Luar Negeri (baru) Israel.
Dilaporkan, keduanya membahas kerja sama timbal balik dan termasuk ‘Abraham Accord’.
Piagam Abraham ditandatangani di massa Presiden ke-45 AS, Donald Trump menjabat, yang menandai dibukanya hubungan kerja sama kedua negara 2020 lalu.
“Yang Mulia memberi selamat kepada @yairlapid atas masa jabatan barunya sebagai Menteri Luar Negeri baru Israel,” katanya melalui Twitter.
Israel akan keras ke Iran
Di sisi lain, Lapid mengungkapkan harapannya agar dapat bekerja sama lebih jauh dengan Abu Dhabi. Ini, katanya, untuk kepentingan warga Israel dan Timur Tengah.
“Saya sangat senang berbicara dengan Menteri Luar Negeri UEA malam ini dan saya berharap dapat bekerja sama dengannya untuk membangun hubungan yang hangat dan unik antara kedua negara kami untuk kepentingan rakyat kami dan seluruh Timur Tengah,” kata Lapid.
Secara general, ia pun menggarisbawahi hubungan Israel – Palestina akan menjadi faktor penentu dalam hubungan negeri itu dengan negara Arab Muslim lainnya. Ia juga menegaskan Israel akan keras ke Iran.
Mengutip AFP, Bennett menang dalam voting di parlemen Israel (Knesset) Minggu (13/6/21). Ia menang tipis 60:59 atas Benjamin Netanyahu yang berkuasa 12 tahun. (B-TI/AFP/CNBC/jr)



