BENDERRAnews.com, 3/7/21 (Jakarta): Salah satu tokoh bangsa dan politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia pada Sabtu (3/7/21) di usia 70 tahun karena Covid-19.
Dilaporkan, Putri Presiden pertama RI Soekarno itu meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pukul 06.15 WIB.
“Ibu Rachmawati Sukarnoputri berpulang ke Rahmatullah pagi ini di RSPAD Jakarta,” demikian dikutip dalam akun Twitter pribadi Guru Besar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra @Yusrilihza_Mhd seperrti dipantau BeritaSatu.com.
Yusril mengaku perbicangan dengan Rachmawati Soekarnoputri yang akrab disapa Mbak Rach oleh berbagai kalangan semasa hidupnya terasa sangat menyenangkan. Idealisme untuk menjaga persatuan dan memajukan bangsa tidak pernah padam. “Secara politik orang lain bisa saja beda pandangan dengan beliau, tetapi hampir semua mengakui ketulusannya dalam bersikap,” kata Yusril.
Disebut Yusril, Rachmawati menghormati perbedaan-perbedaan dan menyadari semua bermuara pada satu tujuan, yakni memelihara keutuhan bangsa dan negara serta memajukannya mengejar ketertinggalan. “Beliau tidak ingin bangsa kita didikte dan dikendalikan kepentingan bangsa lain,” ujarnya.
Rachmawati merupakan seorang nasionalis sejati. Sikap religiusnya sangat terasa, baik dalam ucapan, sikap dan tindakan. “Keteguhannya memegang idealisme menyebabkan beliau menempuh cara sendiri dalam berjuang. Beliau tidak mengejar posisi dan jabatan,” katanya.
BACA JUGA
Dia mengatakan, Rachmawati kritis terhadap perkembangan dan kekuasaan politik pada siapa pun yang berkuasa. “Mengedepankan idealisme dan rela berada di luar lingkaran kekuasaan adalah sesuatu yang melekat pada kepribadian beliau. Hal itu menjadi pelajaran dan keteladanan bagi kita semua,” demikian ditulis Yusril Ihza Mahendra.·
Yusril mengungkapkan, kepergian Rachmawati terasa begitu tiba-tiba. Sejak pandemi awal 2020, dia tak berkesempatan bertemu sampai pagi ini mendapat kabar wafat. “Kita semua kepunyaan Allah, dan kita semua akan kembali kepada-Nya,” katanya lagi.
Yusril berdoa semoga segala amal kebaikan Rachmawati diterima dan segala kekhilafan semasa hidupnya diampuni. Dia bersaksi, Rachmawati merupakan seorang yang baik hati, teguh pendirian, dan menghormati pendirian orang lain.
“Selamat jalan Bu Rachma. Pulanglah ke haribaan Ilahi dengan jiwa yang tenang dan damai. Tugas-tugas Bu Rachma di dunia ini selesai sudah. Kehidupan masih akan terus berlanjut. Rajawali masih akan terus beterbangan di cakrawala. Masih ada generasi baru yang idealis seperti Bu Rachma,” tuturnya
Rachmawati tercatat sebagai Dewan Pembina Partai Gerindra yang lahir di Jakarta pada 27 September 1950. Ia merupakan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bung Karno yang mengelola Universitas Bung Karno. Di bidang politik, Rachmawati pernah mendirikan Partai Pelopor.
Teguh dalam pendirian
“Innalillahi wainnailaihi raajiun. Selamat jalan Mbak Rachmawati Soekarnoputri, sungguh merasa kehilangan teman diskusi di meja makan hampir setiap bulan,” kata anggota DPR Fadli Zon dikutip dalam akun Twitter pribadinya @fadlizon seperti dipantau BeritaSatu.com.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR ini mengatakan, Rachmawati merupakan seorang yang teguh pendirian, dan berpihak pada rakyat. “Terakhir selalu memikirkan Papua. Insya Allah khusnul khotimah, Alfatihah,” kata Fadli Zon. (B-BS/jr)



