BENDERRAnews.com, 3/8/23 (Jakarta): Belanda yang menjajah kita, bukanlah termasuk di deretan negara pertama mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Itu faktanya.
Sebab, nanti setelah hampir delapan dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1946, barulah Belanda akhirnya mengakui secara penuh. Ya, pernyataan bersejarah ini disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, pada bulan Juni 2023 lalu.
Sejarah panjang hubungan antara Indonesia dan Belanda telah mengalami berbagai tantangan dan konflik. Belanda pada masa itu menolak untuk mengakui proklamasi kemerdekaan kita dan menyatakan, negeri ini baru merdeka pada 27 Desember 1949 (peristiwa penyerahan kedaulatan, Red), setelah melalui serangkaian kekerasan fisik lewat Agresi Militer I dan II.
Namun, dengan berjalannya waktu dan semakin kuatnya diplomasi Indonesia, Belanda akhirnya memberikan pengakuan penuh atas Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.
Hal ini merupakan langkah besar menuju rekonsiliasi antara kedua negara dan membuka babak baru dalam hubungan bilateral mereka.
Empat negara pertama
Berita tentang pengakuan penuh Belanda terhadap Kemerdekaan RI juga membangkitkan ingatan akan empat negara pertama yang dengan cepat mengakui Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Berikut, inilah keempat negara tersebut:
1. Mesir
Sebagai salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan kita, Mesir memberikan dukungan aktif dari Liga Arab untuk mengakui kedaulatan Indonesia di dunia internasional.
Pada 22 Maret 1946, Mesir secara de facto mengakui Kemerdekaan RI setelah upaya diplomasi gigih dari pihak Indonesia di Kairo.
Mesir juga berhasil meyakinkan negara-negara lain seperti Suriah, Irak, Qatar, dan Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung Kemerdekaan RI.
2. Vatikan
Peran Paus Paulus dari Vatikan sangat signifikan dalam perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Vatikan menyadari, rakyat Indonesia secara faktual tidak lagi menerima kekuasaan Belanda, berkat upaya lobi Romo Mgr Soegijapranata, uskup pribumi pertama di Hindia Belanda.
Pada 6 Juli 1947, Tahta Suci Vatikan menunjuk delegasi apostolik Georges Marie Joseph sebagai penghubung antara Vatikan dan Indonesia. Bahkan Vatikan menjadi entitas politik pertama di Eropa yang secara simbolis mendukung kedaulatan Indonesia.
3. India
Dengan mayoritas umat beragama Hindu, India memiliki peran penting dalam mendukung perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Persahabatan erat antara Bung Hatta dan Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, memberikan keuntungan bagi Indonesia.
Pada tahun 1946, Indonesia mengirimkan bantuan berupa 500 ribu ton beras saat India yang tengah dilanda kelaparan akibat tekanan penguasa kolonial Inggris.
India dengan antusias mendukung Kemerdekaan RI di forum-forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berperan penting dalam menggagas resolusi yang mengutuk agresi militer Belanda terhadap Yogyakarta.
4. Australia
Sebagai negara tetangga, Australia memiliki peran krusial dalam memastikan keamanan dan Kemerdekaan Indonesia dari ancaman agresi militer.
Aktivis sosialis dan komunis di Australia memobilisasi sentimen dan kampanye untuk mendapatkan dukungan dari warga Australia agar mendukung Kemerdekaan RI.
Meskipun dukungan dari Australia tidak pernah diberikan secara resmi, namun mereka selalu memberikan bantuan politik kepada Republik Indonesia.
Pada tanggal 31 Juli 1947, bersama dengan India, Australia mengajukan resolusi di Dewan Keamanan PBB yang menuntut agar Belanda menghentikan serangan terhadap wilayah Indonesia.
Nah, dengan pengakuan penuh dari Belanda dan mengenang peran empat negara pertama yang bersejarah ini, hubungan Indonesia dengan dunia internasional semakin kuat dan solid.
Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1946 menjadi tonggak bersejarah bagi bangsa ini, dan dukungan dari berbagai negara telah membuktikan betapa pentingnya persahabatan dan solidaritas antarbangsa dalam meraih kemerdekaan dan pengakuan di dunia. (B-Mc/jr) — foto ilustrasi istimewa



