7.4 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Sikap !!! SBY pertanyakan kampanye politik identitas Prabowo, Michael Umbas: Langkah bijak sosok mantan presiden

BENDERRAnews, 8/4/19 (Jakarta): Satu hal yang pasti, melegakan bagi kita semua sikap yang ditunjukkan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY ketika dengan berani dan lantang mempertanyakan kampanye politik identitas Prabowo Subianto.

Demikian dikemukakan Wakil Kepala “Rumah Aspirasi” Jokowi-Amin, Michael Umbas kepada BENDERRAnews, di Jakarta, Senin (8/4/19).

Disebutnya, surat Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono tersebut menunjukkan kegelisahannyau terhadap kampanye terbuka Prabowo-Sandiaga yang jauh dari cerminan inklusivitas dan penghargaan atas nilai-nilai pluralitas Indonesia sebagai bangsa majemuk.

“Sekali lagi saya nyatakan, sikap ini melegakan dan menegaskan SBY lebih mementingkan kesinambungan nilai-nilai kemajemukan sebagai ciri bahkan arus utama dalam demokrasi dan berbagai artikulasi dan ekspresi berpolitik,” tandasnya.

Miliki sensitivitas

Michael yang pernah berkiprah sebagai jurnalis di Amerika Serikat ini lebih lanjut mengemukakan, sebagai mantan Presiden RI, SBY memiliki sensitivitas terhadap potensi-potensi penguatan politik identitas. Dimana hal ini akan menggerus nilai-nilai keberagaman dan toleransi yang dibangun bahkan sebelum republik ini berdiri.

“Politik yang mengayomi semua warga negara yang plural itulah yang penting dan esensial sesuai dengan ideologi bangsa, yakni Pancasila,” ujarnya.

Sikap SBY tersebut, menurutnya, tentu belum terlambat sebelum Pilpres 17 April nanti.

“Sebab rakyat tetap menaruh harapan perhelatan demokrasi ini akan berlangsung tanpa dominasi kekuatan kelompok massa dan ancaman kekerasan verbal dan non verbal, sehingga tidak akan memutus rantai kebersamaan, persahabatan dan persatuan sebagai sesama anak bangsa,” katanya lagi.

Sebagaimana diketahui, demikian Michael, kampanye akbar Prabowo-Sandi di SUGBK, Jakarta, Minggu (7/4/19), terkesan eksklusif. “Tidak inklusif, dan tidak lazim, sekaligus jauh dari nilai-nilai keindonesiaan. Kampanye Pilpres sudah sepatutnya dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat. Tanpa memandang latar belakang suku, agama maupun identitas,” ungkapnya.

Tercerdaskan secara politik

Bercermin pada kampanye Jokowi-KH Ma’ruf Amin, lanjutnya, dalam setiap perhelatan kampanye di daerah selalu disambut antusias oleh rakyat.

“Pak Jokowi tampil mengedepankan programnya seperti tiga kartu, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan Kartu Sembako Murah. Semua yang hadir tercerdaskan secara politik.

“Rakyat yang mengikuti kampanye-kampanye Jokowi-KH Ma’ruf Amin pun berasal dari berbagai latar belakang. Pak Jokowi memberi bukti sangat menghargai segala bentuk perbedaan,” katanya.

Sebelumnya, demikian Michael, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto juga menananggapi surat SBY yang berisi kritikan terhadap kampanye Prabowo-Sandi. “Kami bisa memahami kegelisahan dari SBY, terlebih dalam putaran terakhir ini, Prabowo menampilkan sosok yang mudah emosional,” kata Hasto, seperti dikutip Michael.

Lebih lanjut, Hasto menambahkan, Prabowo juga menampilkan kampanye yang berbeda jauh seperti diharapkan SBY.

“Kampanye tidak lazim, kampanyenya tidak inklusif dan sangat ekslusif, dan itu tidak mencerminkan ke-Indonesiaan kita. Dia (SBY) sosok pemimpin yang santun yang tidak menyukai kata-kata kasar, fitnah, dan hoaks yang selama ini banyak dilakukan oleh pendukung Prabowo-Sandiaga,” tambah Hasto Kristiyanto, sebagaimana kembali diulas Michael Umbas. (B-r/jr — foto ilustrasi istimewa

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles