11 C
New York
Tuesday, October 28, 2025

Buy now

spot_img

Sepakat !!! DPD GPPMP se-Indonesia dukung Jokowi, terbukti pro Merah Putih dan berkomitmen tinggi jaga Pancasila

BENDERRAnews, 11/4/19 (Jakarta): Berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional di Kota Bitung, Sulawesi Utara, 13 dan 14 Februari 2019, seluruh Dewan Pengurus Daerah Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 se-Indonesia sepakat melahirkan “Komunike Merah Putih”.

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dihadiri 24 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) se-Indonesia, kemudian menunjuk tujuh perwakilan DPD untuk merumuskan “Komunike Merah Putih”. Yakni DPD GPPMP Sumatera Utara (Victoria Harahap), DPD GPPMP DKI Jakarta (Adrian Tapada), DPD GPPMP Banten (Donald Pokatong), DPD GPPMP Jawa Barat (Brian Taruh), DPD GPPMP Jawa Timur (Noufry Rondonuwu), DPD GPPMP Kalimantan Timur (Hentje Tumewu) dan DPD GPPMP Papua (Jantje Raunsay).

Dari “Komunike Merah Putih” itulah, kemudian lahir “Deklarasi Merah Putih”, yang intinya mempercayakan keberlangsungan kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia di bawah bendera Merah Putih berdasarkan Pancasila, di tangan dua putra terbaik bangsa, Ir H Joko Widodo dan Prof Dr KH Ma’ruf Amin.

“Ada dua tokoh yang kelihatan dari rekam jejak dan kiprahnya tetap konsisten menegakkan panji-panji bendera Merah Putih di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diatur oleh konstitusi Undang Undang Dasar 1945, dengan bernafaskan Sumpah Pemuda 1928 dan semangat Bhineka Tunggal Ika, yang berlandaskan ideologi negara, Pancasila. Kedua tokoh ini, adalah Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf,” tandas Ketua Umum GPPMP, Jeffrey Rawis di Rumah Aspirasi Jokowi-Ma’ruf, Jakarta, Rabu (10/4/19), usai pembacaan “Komunike Merah Putih” oleh Donald Pokatong.

Itulah sebabnya, atasnama seluruh DPD GPPMP se-Indonesia, lahirlah “Deklarasi Merah Putih” tersebut, yang memberikan mandat dukungan dengan penuh keyakinan kepada pasangan calon (Paslon) Nomor Urut 01, Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf).

“Kami menganggap figur Jokowi-Ma’ruf berkomitmen tinggi dalam menjaga Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara,” tegasnya lagi, sebagaimana diberitakan Suara Pembaruan.

Bulat tekad

Dihadiri sekitar 100 delegasi DPD GPPMP se-Indonesia dan simpatisan sesama barisan pro Merah Putih, pernyataan yang diterima oleh TKN Jokowi-Ma’ruf’ di Jakarta, Kamis (11/4/19) tersebut, digelar dalam acara bertajuk “Bulat Tekad untuk Dukungan Jokowi-Ma’ruf”.

Ketika didaulat memberikan pernyataan, Jeffrey mengungkapkan, keputusan mendukung Jokowi-Ma’ruf merupakan hasil Rakernas GPPMP di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) pada 13-14 Februari 2019.

Disebutkan, terdapat 24 DPD GPPMP se-Indonesia yang bersepakat melahirkan “Komunike Merah Putih”.

Komunike tersebut, menurutnya, berangkat dari keprihatinan GPPMP terhadap situasi kebangsaan belakangan ini. Terutama adanya segelintir elite yang mengusung politik identitas.

“Ada elite yang memprovokasi massa dan melakukan tindakan yang mempertentangkan antargolongan dengan jargon politik identitas. Ini dianggap GPPMP sebagai hal yang tidak wajar dan harus dihentikan. Jangan coba-coba kelompok lain turunkan Merah Putih atau mengganti Pancasila dengan ideologi lain,” tandasnya lagi, sebagaimana juga dilansir BeritaSatu.com dan sejumlah media nasional.

Dikatakan, organisasi GPPMP menyandang predikat sebagai gerakan perjuangan Merah Putih, membawa amanat untuk meneruskan Jiwa-Semangat-Nilai (JSN) Peristiwa Heroik 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara (Sulut), yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda 1928 dan NKRI.

“Kulminasi dari lima pilar kebangsaan itu, ialah berkibarnya sang perkasa Merah Putih di Bumi Persada Nusantara. Kmi tidak akan meninggalkan Merah Putih dan Pancasila. Ini harus disampaikan, dan mesti diingatkan kepada para pihak yang coba-coba merongrongnya. Sebab, sudah sangat jelas, ada upaya mengganti Pancasila dan bendera Merah Putih, ideologi dan bendera kita,” ujar Jeffrey Rawis yang juga Ketua Ikatan Kekeluargaan Alumni Universitas Sam Ratulangi (IKA Unsrat) se-Jabodetabek Plus Indonesia Bagian Barat dan Luar Negeri (IBB & LN).

‘Injury time’

“Deklarasi Merah Putih” tersebut kemudian diserahkan kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin untuk diteruskan kepada Capres-Cawapres Nomor Urut 01 tersebut, dan diterima oleh Wakil Kepala Rumah Aspirasi, Michael Umbas.

Sejumlah fungsionaris DPP GPPMP menyertai Jeffrey Rawis dalam pembacaan dan penyerahan deklarasi tersebut. Di antaranya, Donald Pokatong (selaku Koordinator “Komunike Merah Putih”, juga Korwil DPP GPPMP untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta), Adrian Tapada (Koordinator Lapangan Deklarasi sekaligus Tim Perumus “Komunike Merah Putih” dan “Deklarasi Merah Putih”, yang juga Wabendum DPP GPPMP), Jerry Rampen (Plh Bendahara Umum DPP GPPMP, juga Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan), Fernando Repi (salah satu Ketua DPP GPPMP) serta Hencky Luntungan (Ketua Tim Satkersus DPP GPPMP, sekaligus anggota Tim Cakra 19).

Disebut Michael, dukungan GPPMP sepatutnya diapresiasi dan menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi TKNI Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Walau sisa tujuh hari menjelang pemungutan suara, masih ada semangat menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf. Patut diapresiasi,” kata Umbas.

Ditegaskannya, GPPMP membawa pesan ideologis kepada NKRI. “Semangat dan prinsip-prinsip yang saya kira sangat ideologis. Kehadiran GPPMP sangat memberikan suntikan semangat yang berharga untuk Jokowi-Ma’ruf,” ujar Michael.

“Deklarasi dukungan GPPMP ini datang pada saat-saat ‘injury time’ jelang saat pencoblosan, 17 April 2019 yang diawali masa tenang, dan ini benar-benar memberi support luar biasa kepada semua pendukung dan massa rakyat yang berada bersama-sama Jokowi-Ma’ruf,” katanya lagi.

Michael Umbas juga menyoroti pertarungan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 yang diwarnai pertentangan ideologi Pancasila versus khilafah. Di sisi lain, Umbas Michael mengungkap, sejak 1928 peran para Kawanua dan tokoh-tokoh Minahasa begitu penting, serta tercatat dengan tinta emas.

“Bisa dimaknai, ini semangat kecintaan kita dari berbagai daerah, terutama dari Sulawesi Utara kepada NKRI. Tidak membiarkan NKRI berganti jubah dengan ideologi lain. Jadi, kalau kita hari ini deklarasi, belum apa-apa dibanding perjuangan pendahulu kita dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, sebagaimana telah dilakukan dengan mengorbankan harta bahkan nyawa oleh para ‘founding fathers’ termasuk barisan pejuang Merah Putih 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara,” demikian Michael Umbas. (B-SP/BS)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles