12.5 C
New York
Monday, October 27, 2025

Buy now

spot_img

Bencana di NTT dan NTB, Jokowi sampaikan dukacita dan instruksikan penanganan bencana, Kemsos salurkan bantuan dasar ke Flotim hingga Lembata

BENDERRAnews.com, 5/4/21 (Jakarta): Atas nama seluruh rakyat dan pribadi, Presiden Joko Widodo menyampakan rasa prihatin serta dukacita atas terjadinya banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur hingga dan Nusa Tenggara Barat.

“Ya saya telah mendapatkan laporan dari Kepala BNPB, adanya bencana banjir bandang dan juga longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB),” kata Jokowi yang disiarkan melalui youtube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/21).

Kepala Negara mengucapkan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah di kedua provinsi tersebut.

“Pertama-tama atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut,” ujar Jokowi.

Memahami kesedihan warga

Tidak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga turut memahami kesedihan yang dialami warga yang terdampak musibah banjir bandang dan longsor tersebut.

“Dan saya juga memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini,” ungkap Jokowi.

Seperti diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat banjir bandang di NTT hingga Senin (5/4/21) pagi berjumlah 44 orang. Data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike. Warga hilang masih tercatat sejumlah 24 orang. Sedangkan warga luka-luka telah mendapatkan perawatan medis.

Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan, dan Daniboa (Adonara Barat).

Peristiwa ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada Minggu (4/4/21), pukul 01.00 waktu Indonesia bagian tengah atau Wita.

Adapun banjir dipicu hujan lebat terus menerus menelan dua korban jiwa dan berdampak pada 27.808 orang atau 9.245 keluarga di 29 desa di Kabupaten Bima, NTB, sejak Sabtu (3/4/21).

Instruksikan penanganan bencana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memerintahkan jajaran terkait untuk segera melakukan penanganan terhadap bencana banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Banjir melanda Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Banjir melanda Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto: Istimewa)

“Saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Panglima TNI dan Kapolri untuk secara cepat melakukan evakuasi dan penanganan korban bencana serta penanganan dampak bencana,” ujar Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/4/21).

Kepala Negara menyatakan, telah memperoleh laporan lengkap terkait bencana dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo.

Ia juga telah menginstruksikan jajarannya untuk bergerak cepat dalam memastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan ketersediaan logistik yang baik di lapangan serta memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi.

Belasungkawa

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas para korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut.

“Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut. Saya memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini,” tuturnya.

Peningkatan curah hujan di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Presiden mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya.

“Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah,” katanya.

BPBD Bima melaporkan dua orang meninggal akibat bencana ini. Tidak hanya itu, banjir juga merendam 294 hektare lahan pertanian, 25 hektare tambak, dan 9.245 rumah. Kemudian merusak 12 rumah, dan empat jembatan.

Salurkan bantuan dasar

Dari Lembata dilaporkan, Kementerian Sosial (Kemsos) memastikan kebutuhan mendasar masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur (Flotim) dan Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tercukupi. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringkan beban para korban, Kemsos telah menyalurkan bantuan senilai Rp2.619.056.695.

Kementerian Sosial (Kemsos) melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tercukupi.

Kementerian Sosial (Kemsos) melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tercukupi. (Foto: Kemsos)

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini direncanakan akan hadir untuk memastikan para korban bencana di dua wilayah ini mendapatkan kebutuhan dasarnya.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Syafii Nasution menyatakan Kemsos turut aktif menangani bencana banjir bandang dan longsor di Flores Timur dan Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Bersama unsur-unsur terkait, Kemsos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengambil peran dalam penanganan bencana,” kata Syafii dalam konfirmasinya dari Lembata, Senin (5/4/21).

Dalam penanganan bencana, Tagana bersinergi dengan unsur-unsur terkait. Ini termasuk melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak bencana tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini.

Di kawasan bencana, lanjut Syafii, Tagana bertugas melakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.

Tagana juga membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir.

“Logistik bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi NTT dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta belanja langsung,” katanya.

Tidak kalah penting, Tagana juga melakukan pendataan ahli waris korban meninggal dunia dan luka-luka untuk pemberian santunan. Kemsos akan menyalurkan santunan ahli waris kepada 76 jiwa sebesar Rp 1.140.000.000, dan santunan korban luka berat 27 jiwa dengan nilai Rp135.000.000.

Mengutip data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), banjir dan longsor di NTT telah menelan korban meninggal 76 jiwa, luka berat 63 jiwa, luka ringan 27 jiwa, sebanyak 829 KK atau 256 jiwa terdampak, sebanyak 93 unit rumah rusak dan 8 unit bangunan rusak. (B-BS/jr)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles