BENDERRA, 29/4/17 (Jakarta): Terus melebarkan sayap. Itulah tekad PT Multi Prima Sejahtera Tbk alias LPIN.
Ya, pihak manajemen LPIN ingin terus melebarkan ekspansi di bisnis ritel ‘coffee shop’.
Sebagaimana diketahui, sampai akhir 2016, perusahaan sudah mengoperasikan 77 gerai Maxx Coffee.
Presiden Direktur LPIN, Eddy Harsono Handoko, dalam paparan publik, Jumat (28/4/17) kemarin, menargetkan perusahaan mempunyai 150 gerai sampai akhir tahun ini.
Itu artinya, LPIN bakal menambah 73 gerai Maxx Coffee lagi.
Sementara itu, Geoffry Samuel, Head of Marketing PT Maxx Coffee Prima menyebut, gerai Maxx Coffee tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
“Tidak melulu di properti milik Lippo Group saja,” ujarnya, Jumat (28/4/17).
Disebutkan, persentase lokasi gerai antara Jawa dan Luar Jawa, seimbang.
Terus melejit
Bisnis Maxx Coffee milik LPIN memang terus melejit. Merujuk laporan keuangan LPIN tahun lalu, pendapatan dari kedai kopi ini naik lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Yakni, dari Rp12 miliar menjadi Rp60 miliar. Sedangkan penjualan busi bisa tumbuh 25 persen menjadi Rp80 miliar.
Sepanjang 2016, pendapatan LPIN naik 83 persen year on year (yoy) menjadi Rp141 miliar.
Disebutkan, bisnis jual busi masih mendominasi di angka 56 persen. Sementara, kedai kopi Maxx menyumbang sebesar 42 persen. Sisanya, dari pendapatan lainnya.
Namun, beban usaha LPIN juga turut terdongkrak dari Rp59 miliar pada 2015 menjadi Rp121 miliar pada tahun lalu. Kenaikan yang paling besar berasal dari beban usaha, yaitu dari Rp15 miliar menjadi Rp66 miliar. Lalu biaya gaji karyawan berkontribusi besar pada beban penjualan sebesar Rp17 miliar.
Sedangkan dana perlengkapan ‘outlet’ naik hampir dua kali lipat, dari Rp924 juta pada 2015 menjadi Rp2,35 miliar di 2016. Hal ini lantaran LPIN gencar menambah gerai pada tahun lalu.
Asal tahu saja, satu gerai kopi Maxx Coffe membutuhkan investasi sekitar Rp1 miliar. Setiap gerai mempekerjakan 9-10 orang. Demikian ‘Kontan.co.id’ memberitakan. (B-KN/jr)
