BENDERRAnews, 9/4/18 (Batam): Bunyi gemuruk alat musik kompang yang ditabuh bertalu-talu, lantas “Batam Menari” pun pecah.
Hmmm….inilah tarian ‘bendera’ yang menandai dibukanya pentas “Batam Menari”, Minggu (8/4/18) tadi malam. Para penari meliuk-liuk memperagakan tarian karya Guruh Soekarno Putra itu.
Lalu, tak berapa lama, pembawa acara mengintruksikan para pejabat untuk ikut maju ke depan.
Hmmm… “Batam Menari” dengan 20 ribuan penari itu mengikutsertakan para pejabat ikut membawakan tarian ‘Rampai Batam’ tersebut.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo dan Menpan Asman Abnur pun tak sungkan meniru gerakan yang diintruksikan intruktur. Acara semakin semarak dengan semangat dan sorakan para penari.
Penari tampil mewah dengan kostum tradisional itu tetap lincah membawakan Tarian Rampai Batam hingga berkeringat. Bahkan tarian Rampai Batam dibawakan dua kali.
Tarian Rampai Batam ini juga diciptakan oleh Guruh Soekarno Putra.
Guruh memaparkan, tak sulit mendapatkan inspirasi untuk mendapatkan gerakan tarian. Sedangkan arrangement-nya oleh Rudianto.
“Nggak sulit, kadang bisa dapat saja, langsung dapat panggilan saja,” ujar Guruh saat dimintai keterangan oleh master of ceremony (MC).
Tarian Rampai Batam merupakan gabungan kreasi yang terinspirasi dari berbagai suku di Indonesia, di antaranya Minang, Batak, Tionghoa dan sebagainya. Untuk mempraktekka tarian ini para penari berlatih kurang lebih sebulan.
Seperti yang diungkap oleh seorang instruktur “Batam Menari”, Yaslima. “Saya berlatih sebulan untuk tarian ini, keluarga dan suami saya mendukung,” ujarnya.
Rekor MURI
Pertunjukkan ‘Batam Menari’ ini juga mendapat rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Sertifikat itu diserahkan Senior Manager MURI Yusuf Ngadri.
Penyerahan itu pada Minggu (8/4/2018) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat hendak penyerahan ribuan masyarakat Batam langsung menerobos palang pembatas yang membatasi penonton dengan peserta Batam Menari di depan Bundaran BP Batam.
Sertifikat rekor MURI itu kemudian diserahkan kepada Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo.
Para petugas gabungan dari Polri, TNI, Ditpam dan Satpol PP pun tidak dapat membendung desakan ribuan warga tersebut. Akhirnya mereka pun berhasil memadati kawasan yang berada di depan panggung utama.
Sesudah rombongan Lukita Tuwo dan para pejabat lainnya sudah meninggalkan lokasi, ribuan warga yang menerobos menuju ke depan panggung itu ternyata sudah tidak sabar untuk menyaksikan band kesayangan mereka yang akan mengisi acara penutup malam ini.
Para penonton pun memanggil Band Wali untuk tampil. “Wali, wali, wali,” teriak mereka.
Sebagaimana dilansir ‘Batamnews.co.id’, sekitar 10 menit ribuan warga berkumpul.
Band Wali yang ditungu-tunggu pun naik ke atas panggung dan membawakan lagu “Ada Gajah Dibalik Batu” dibarengi sorak sorai warga Batam.
Dampak sosial
Pembawa acara Batam Menari, Ivan Gunawan dan Cristine, menyapa para pengunjung acara Batam Menari di panggung utama, Minggu (8/4/18).
Acara awal Batam Menari pun diwarnai dengan tarian sekapur sirih. “Batam! Mana Semangatnya,” ujar Cristine menyapa.
Acara Batam Menari diikuti kurang lebih 16 ribu lebih orang. BP Batam sendiri berharap acara tersebut memberikan dampak sosial.
“Terselenggaranya acara ini membuktikan Batam itu asyik! Semoga memberi dampak sosial bagi Batam,” ujar Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, yang juga Ketua Dewan Penasihat Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) Kepulauan Riau (Kepri), di hadapan ribuan penonton.
Disambut antusias
Warga pun sontak menyambut antusias. Karena ini merupakan kememarakan bersama rakyat yang jarang, atau bahkan baru kali ini terjadi.
“Iya, ini baru pertama kali terjadi. Makanya publik antusias menyambut dan benar-benar gembira dengan acara yang bernuansa kerakyatan seperti ini,” kata Ketua DPD GPPMP Kepri, Orwy Watuseke didampingi Sekretarisnya, Juffry Kantohe serta Ketua DPC GPPMP Kota Batam, Dewi Kawulur Panjaitan.
Sebelum memulai tarian utama, dalam rangkaian acara itu BP Batam juga menyerahkan hadiah kepada instagramer yang ikut mempromosikan acara Batam Menari. Hadiah diberikan berupa handphone.
“Saya senang ikutserta dalam give away karena saya lihat gak banyak yang ikut,” ujar Intan, pemenang yang diundang ke depan panggung untuk menerima hadiah.
Acara Batam Menari ini sempat diwarnai turunnya hujan, namun tak lama reda kembali. Ivan Gunawan dalam acara itu juga bisa menghidupkan suasana. Demikian seperti diberitaka ‘Batamnews.co.id’ yang dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-BN/BS/jr)
