BENDERRAnews, 18/4/18 (Lippo Village): Mengkolaborasikan 300 penampil, Conservatory of Music UPH mengemas konser Music for Society bertajuk ‘Senandung Masa Kecil’ pada hari Minggu (15/4/18) lalu, di Auditorium D501, Kampus UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten.
Dilaporkan, ke-300 penampil itu terdiri dari mahasiswa Conservatory of Music dengan delapan delapan kelompok paduan suara anak dari berbagai komunitas di Tangerang dan Jakarta.
Lebih semarak lagi, karena mahasiswa terjun langsung ke komunitas anak untuk mengajarkan lagu-lagu kanak-kanak. Sekaligus mengajarkan koreografi, dan memberikan pengertian dari lagu yang dibawakan serta cara menyanyikannya dengan benar.
“Gelaran berlangsung penuh gegap gempita, dengan sebanyak 16 lagu dibawakan. Selain lagu anak, ada juga nyanyian bernuansa cinta tanah air, dan lagu daerah dengan iringan okrestra serta band dari mahasiswa Conservatory of Music (CoM) Universitas Pelita Harapan (UPH),” demikian rilis yang diterima redaksi, Rabu (18/4/18).
Diaransemen mahasiswa
Setiap lagu juga diaransemen oleh mahasiswa dari peminatan music composition, sehingga menghasilkan lagu yang lebih enak dan menarik minat anak-anak maupun orang dewasa untuk menyanyikannya.
Pihak penyelenggara mengemukakan, pertunjukkan ini dilatarbelakangi keprihatinan karena anak-anak saat ini tidak memiliki pilihan lagu-lagu untuk usia mereka, sehingga lebih mengenal dan menyanyikan lagu-lagu dewasa yang terkadang kontennya kurang edukatif.
“Melalui konser ini, CoM UPH kembali mengangkat lagu anak-anak yang sangat edukatif, sehingga mereka punya opsi untuk dinyanyikan”, kata mereka.
Acara ini juga menggunakan seting orkestra yang sangat baik , sehingga lagu ini menjadi lebih artisistik dan menarik dinyanyikan. Misalnya lagu ‘Naik Delman’ karangan Ibu Sud yang diaransemen dengan iringan band sangat kreatif dan membuat penonton ikut menyanyi.
Kemudian, lagu ‘Cikcik Periuk’ yang diaransemen dan dinyanyikan dengan teknik-teknik vocal dan tarian, jadi sangat menarik. Ada juga lagu ‘Guru ku Tersayang’ Melly Goeslaw, penuh makna penghormatan dan penghargaan untuk guru.
Begitu juga dengan lagu ‘Indonesia Pusaka’ karya Ismail Marzuki dengan iringan orchestra menambah artistik lagu dan membangkitkan rasa cinta tanah air. Masih banyak lagi pesan-pesan yang diperoleh lewat lagu yang dibawakan oleh anak-anak di konser ini.
Mengunggah rekaman
Pertunjukkan ini disaksikan sekitar 400 penonton, dan tidak dipungut biaya. Untuk dapat lebih menjangkau masyarakat luas, CoM UPH akan mengunggah rekaman acara di channel Youtube. Ini saatnya memberikan sarana untuk masyarakat mengetahui lagu anak Indonesia dan membangkitkan kembali lagu anak Indonesia.
Acara ini sekaligus sebagai implementasi komitmen Conservatory of Music (CoM) UPH untuk memajukan kualitas kehidupan individu dan masyarakat melalui musik, di antaranya melalui berbagai program pengabdian masyarakat seperti proyek Music for Society tersebut.
“CoM UPH berusaha untuk terus relevan dalam meresponi kebutuhan yang ada di masyarakat melalui seni dan musik. Sehingga lulusannya mampu untuk berperan dalam kepemimpinan dan advokasi seni di Indonesia,” demikian rilis yang disampaikan Staf PR UPH. (B-r/MS/jr)
