BENDERRAnews, 15/5/18 (Cikarang): Kini dalam dunia medis, dikenal apa yang disebut Total Knee Replacment.
Metode TKR ini merupakan tindakan operasi penggantian sendi lutut dengan bahan logam dan plastik. Yakni, permukaan tulang bawah diganti dengan logam yang datar dan dialasi pula dengan plastik yang berperan sebagai tulang rawan. Di bagian bawah tempurung lutut, juga bisa diganti dengan plastik.
Demikian dijelaskan Dr Hendra Andry Wijaya, SpOT, pekan lalu, dalam kegiatan media gathering dan round tari e discussion di Rumah Sakit Siloam Lippo Cikarang.
Dia memaparkan, Osteoarthritis (OA) merupakan suatu proses degeneratif (penuaan atau aus). OA kronik ditandai dengan kerusakan rawan sendi.
Seperti diketahui rawan sendi merupakan bagian dari bantalan (shock absorber), selain meniscus dan cairan sinovial yang berfungsi menyera benturan serta memudahkan pergerakan sebuah sendi.
“Kerusakan rawan sendi menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain, menyebabkan kekakuan, nyeri dan berkurangnya ruang pergerakan sendi,” jelas dokter Hendra.
Ada perubahan fisik
Hendra melanjutkan, TKR diberikan untuk osteoarthritis stadium lanjut atau grade IV, biasanya disertai dengan perubahan bentuk fisik dari kaki yang menyerupai huruf ‘O’ atau ‘X’.
Meski lutut artifisial tidak sempurna seperti sebelumnya, tapi operasi itu akan memperbaiki kualitas hidup penderita dengan hilangnya rasa nyeri, kekakuan sendi, dan bentuk sendi lutut yang bengkok.
Hendra menambahkan, Beberapa yang membutuhkan tindakan TKR di antaranya Osteoarthritis tingkat lanjut yaitu penyakit sendi yang disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan yang berada pada sendi dan tulang seperti lutut yang menjadi kaku dan terasa nyeri.
“Rheumatoid arthritis progresif, bedah penggantian lutut total pada pasien yang mengalami gejala mendadak dan kronis, terdiagnosis penyakit diusia muda dengan peradangan yang aktif saat tes darah dan cairan sendi, menderita kerusakan sendi ekstensif yang terdeteksi oleh tes sinar-x , dan tingkat faktor Rheumatoid atau antibodi sitrluin yang tinggi,” tambahnya seperti dilansir ‘Meikartaraya.co’.
“Kelainan bentuk valus dan valgus adalah pasien dengan kondisi angulasi kedalam atau luar pada segmen distal sendi lutut dapat menjalani bedah penggantian lutut total untuk memperbaiki kelainan tersebut,” ujarnya.
Sedangkan trauma sendi atau tulang, bedah penggantian lutut dapat direkomendasikan pada pasien. Khususnya pasien berusia muda yang menderita trauma berat pada sendi atau tulang lutut.
Tiga-lima hari
Sementara itu, Dr Putranto Hari, SpOT menjelaskan mengenai teknik dan prosedur tindakan pergantian tulang lutut.
Dikatakannya, TKR dilakukan apabila pengobatan secara medis (terapi obat, fisioterapi maupun terapi lainnya) tidak dapat lagi mengurangi nyeri atau kecacatan karena suatu kerusakan yang biasanya disebabkan arthritis (radang sendi). Baik dikarenakan proses penuaan ataupun cedera yang pernah didapat sebelumnya, penyakit autoimun seperti reumatik atau pasien mengkonsumsi obat- obatan steroid dalam jangka panjang.
Masih penjelasan Putranto Hari, proses tindakan operasi tulang lutut ini dilakukan tujuh – delapan inci di atas lutut. Pasien mesti beristirahat di rumah sakit selama tiga – lima hari.
Untuk fase recovery berlangsung dari satu hingga tigabulan. Dan setelah dilakukan operasi biasanya pasien akan dapat berjalan kembali dan nyeri sendi berkurang secara nyata. “Waktu operasi sendiri memakan waktu sekitar 2-3 jam,” jelas dokter Putranto Hari. (B-MR/jr)
