Optimistis !!! Kontraktor nyatakan tol layang (‘elevated’) Cikampek tuntas Mei 2019, kawasan Meikarta semakin berprospek cerah

BENDERRAnews, 21/12/18 (Bekasi): Saat ini, proyek Jalan Layang Tol (Elevated) Jakarta-Cikampek II sedang memasuki tahapan akhir penuntasan. Dengan demikian, sejumlah kawasan bisnis, industri, perumahan serta kota baru Meikarta di teritori tersebut akan semakin berkembang pesat sekaligus berprospek cerah.

Demikian simpulan peneliti Institut Studi Nusantara bidang ekonomi dan regional, Selvin Ellias, Jumat (21/12/18).

“Pengembangan kutub-kutub pertumbuhan baru atau yang dikenal dalam teori ekonomi regional sebagai growth pole, memang perlu digencarkan, didukung oleh infrastruktur memadai. Kita bersyukur, pemerintahan Presiden Jokowi sangat pro dengan pengembangan wilayah, tidak hanya tersentralisasi di titik-titik tertentu,” ujarnya lagi.

Dia menunjuk contoh Elevated Jakarta-Cikampek II, yang dipastikan akan sangat berdampak korelatif positif terhadap perkembangan ekonomi regional bagi peningkatan kemakmuran masyarakat serta pertumbuhan perekonomian negara.

Optimistis selesai Mei

Secara terpisah, Direktur Utama PT Jasa Marga Jalanlayang Jakarta-Cikampek, Djoko Dwijono pun optimistis sanggup menyelesaikan proyek Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) tersebut pada Mei 2019 di tengah dinamisnya aturan pemerintah.

“Kami berupaya proyek ini bisa selesai sebelum Lebaran 2019. Meskipun dalam beberapa hari terakhir ini terjadi penundaan proyek, tapi akan kami lengkapi sampai Mei 2019. Target ini buat kami berat, tapi kami akan selesaikan sesuai permintaan pemerintah,” kata Djoko di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/12/18), sebagaimana dilansir BeritaSatu.com.

Hal itu dikatakannya dalam agenda jumpa pers terkait kesiapan Jasa Marga menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2018 di Kantor PT Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek Jalan Teuku Umar, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

Selama 630 hari pengerjaan, kata Djoko, proses pembangunan Tol Elevated ini telah mencapai tahap penyelesaian 61 persen.

Selama itu pula, pihaknya telah menyelesaikan pengangkatan sebanyak 1.358 girder berukuran besar di sekitar median lintasan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.

“Dari total panjang Tol Elevated 39 kilometer, kami masih menyisakan pengangkatan sekitar 1.000 girder lagi sampai Mei 2019,” katanya.

Dinamisnya kebijakan pemerintah

Dikatakan Djoko, tugas penyelesaian proyek sebelum berlangsungnya aktivitas mudik Lebaran 2019 cukup berat direalisasikan di tengah dinamisnya kebijakan pemerintah dalam penanganan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi proyek.

Kebijakan dinamis yang dimaksud di antaranya, pemberlakuan rekayasa ganjil-genap, larangan melintas bagi kendaraan bertonase berat dan yang saat ini berlaku adalah penghentian sementara proyek infrastruktur tol menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Rangkaian kebijakan itu telah beberapa kali membuat proses pengerjaan proyek terhenti serta berimbas pada jadwal pengerjaan proyek.

Namun demikian, pihaknya terus mengintensifkan kordinasi bersama sejumlah pihak terkait seperti Badan Pengelola Transportasi Jalan tol (BPTJ), perusahaan produksi material konstruksi, Kementerian Pekerjaan umum dan lainnya untuk memantapkan strategi mengejar target waktu penyelesaian.

“Kondisi sekarang kami harus ketat dalam menyiapkan sektor produksi material konstruksi seperti baja dan lainnya. Setiap jam, kami evaluasi terus, sehingga target bisa terpenuhi,” katanya.

Pihaknya menargetkan, dalam sehari bisa terpasang 14-15 unit girder hingga batas waktu yang tersisa.

“Siang ini perwakilan dari Kemhub akan meninjau kesiapan rencana operasi kami dan juga mengenai proyek. Kami targetkan bisa selesai pada Mei 2019,” demikian Djoko Dwiyono. (B-BS/jr)

Exit mobile version