Reputasi !!! Program S1 Pariwisata UPH peroleh akreditasi A, bukti capaian prestasi hebat

BENDERRAnews, 7/5/19 (Lippo Village): Pendidikan Sarjana Terapan Pariwisata di Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan, yakni Program Studi Pengelolaan Perhotelan dan Program Studi Usaha Perjalanan Wisata berhasil memperoleh akreditasi A selama tiga periode berturut-berturut.

Selanjutnya, kini, pihak Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali membuktikan komitmennya dalam program pendidikan pariwisata, yakni lewat pembukaan program Magister Pariwisata. Bahkan saat ini program Magister Pariwisata UPH sudah terakreditasi B.

Dilaporkan, capaian tersebut didukung pula oleh konsistensi mutu pendidikan vokasi kepariwisataan yang terus meningkat dan mencapai reputasi membanggakan.

Sebagaimana dirilis Tim Meda UPH, pada program Magister Pariwisata ini, UPH menawarkan kekhususan dalam Bisnis Pariwisata Berkelanjutan atau Sustainable Tourism Business yang didukung dengan mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata serta mata kuliah Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan.

‘Sustainable tourism business

Dekan Fakultas Pariwisata UPH, Dr Diena Mutiara Lemy, A.Par, MM, CHE, menjelaskan, keunikan program Pariwisata UPH terdapat pada fokusnya. Yaitu pada sustainable tourism business.

“Keunikan dari kami adalah berfokus pada Bisnis Pariwisata Berkelanjutan, sebuah industri pariwisata yang memperhatikan kebutuhan pariwisata sekarang tanpa mengkompromikan kebutuhan pariwisata di masa depan,” ujarnya.

Misalnya, demikian Dr Diena, terdapat kesempatan mendirikan hotel di satu lokasi yang bagus. Tetapi ternyata itu berpotensi merusak lingkungan.

“Nah, apabila orang paham konsep sustainable tourism, dia tidak akan melakukannya, karena dia akan memikirkan kebutuhan jangka panjang,” katanya lagi.

“Suatu bisnis pariwisata berkelanjutan meliputi tata kelola yang baik, manfaat ekonomi, budaya, serta manfaat lingkungan. Keempat pilar sustainable tourism itulah yang ditekankan dan mewarnai kurikulum S2 pariwisata UPH,” tambahnya.

Meraih modal kepercayaan

Disebutkan, keunikan ini didukung dengan akreditasi yang sudah diperoleh sebagai salah satu syarat penting bagi sebuah pendidikan.

Sebab, menurutnya, akreditasi merupakan modal kepercayaan bagi publik dan para pemangku kepentingan, khususnya mahasiswa serta industri terkait.

Magister Pariwisata UPH sendiri dibuka sejak 2017 karena melihat pesatnya perkembangan industri pariwisata saat ini khususnya di Indonesia, dimana hal ini menyebabkan banyaknya tingkat kebutuhan edukasi lebih tinggi untuk pendidikan pariwisata.

“Kami yakin bahwa program ini sama sekali belum jenuh, kebutuhan sangat tinggi dan orang tentunya ingin belajar lebih dalam. Kami melihat adanya suatu kebutuhan, sekaligus supaya UPH bisa menyumbang kepada pariwisata Indonesia dari segi pendidikan tinggi,” jelasnya.

Dibimbing pengajar berkompetensi

Selain itu, demikian Dr Diena, UPH juga sangat menekankan kualitas pendidikan dari segi tenaga pengajar.

Berbekal tim pengajar yang semuanya bergelar doktor dan memiliki kompetensi seperti pengalaman riset dan juga industri, Magister Pariwisata UPH berusaha menghasilkan lulusan berkualitas. Yakni, lulusan yang tidak hanya ahli di teori, namun juga bisa memenuhi kebutuhan industri. Selain itu, ia merupakan seorang pelaku bisnis yang memperhatikan sustainable tourism.

“Sebagai contohnya di program ini, salah satu pengajarnya adalah doktor yang juga menjadi CEO di beberapa perusahaan. Ada juga yang lain, seorang business owner yang mengajar tourism management serta research method,” tuturnya.

Beberapa dosen tetap, menurutnya, juga aktif terlibat di Kementrian Pariwisata dan dalam bidang riset. “Jadi pada saat materi perkuliahan disampaikan kepada mahasiswa, banyak kasus-kasus yang riil untuk dibahas dan didiskusikan di kelas,” katanya.

Sinergi UPH-Kementerian Pariwisata

Selain itu, partisipasi aktif Fakultas Pariwisata UPH dalam membantu berbagai kegiatan di Kementerian Pariwisata RI juga membuka kesempatan kepada mahasiswa Magister Pariwisata untuk turut serta dalam berbagai kegiatan bermutu.

Berbagai pembicara pakar pun beberapa kali dihadirkan untuk berbagi ilmu kepada para mahasiswa. “Semua ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pengalaman yang kaya bagi para mahasiswa, beserta dukungan dari para mitra industri, lembaga pendidikan, kementrian dan pemerintahan,” bebernya.

Lebih lanjut Dr Diena menyatakan, program Pendidikan Magister Pariwisata ini terbuka bagi siapapun, walaupun tidak berlatarbelakang Pendidikan Sarjana Terapan Pariwisata ataupun S1 Pariwisata.

Semua calon peserta didik dari bidang lainnya, lanjutnya, bisa melanjutkan mengambil program ini. Tentunya dengan syarat mengikuti program matrikulasi terlebih dahulu.

“Profil lulusan Magister Pariwisata UPH adalah lulusan yang dapat membuka bisnis di bidang pariwisata. Bagi mereka yang sudah bekerja dan mau melanjutkan di bidang masing-masing, mungkin bisa mendapatkan wawasan baru bahwa bidang yang digelutinya ternyata terkait dengan bidang pariwisata. Contoh, saat ini kita punya mahasiswa dengan background accounting. Setelah mengikuti program ini, mahasiswa tersebut mendapat wawasan baru bahwa ia juga bisa mengembangkan accounting for tourism,” lanjut Dr Diena.

Selanjutnya Dr Diena berharap, publik dapat semakin terpapar dan sadar, dimana program ini sangat menjawab kebutuhan industri pariwisata, khususnya di Indonesia. “Karena kita masih sangat memerlukan banyak pemikir dan ahli di bidang pariwisata agar dapat menjadi bagian dalam pengembangan pariwisata Indonesia.” demikian Dr Diena Mutiara Lemy. (B-r/tm/jr)

Exit mobile version