BENDERRAnews, 5/7/19 (Bitung): Presiden Joko Widodo dengan seksama mendengar pemaparan Walikota Bitung, Maxmillian Jonas Lomban ihwal potensi Pelabuhan Bitung yang sudah dicanangkan sebagai ‘International Hub Pirt’ di kawasan Timur Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun merespon dan mengungkapkan, perbaikan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara untuk mendorong volume ekspor impor.
“Banyak yang ingin masuk ke sini, ini ujung yang dekat dengan Filipina, dekat dengan Asia bagian Timur. Ini ada kekuatan yang bisa dipakai di sini, baik untuk mengekspor maupun mengimpor barang-barang tertentu,” kata Presiden Jokowi di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (5/7/19).
Presiden Jokowi mengunjungi Pelabuhan Bitung dalam rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Utara pada 4-5 Juli 2019.
Mendukung KEK
Pelabuhan Bitung adalah pelabuhan internasional yang ditargetkan dapat mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu prioritas pembangunan pemerintah.
Di samping itu, keberadaan Pelabuhan Bitung juga akan mendukung kegiatan industri kawasan timur Indonesia meliputi Ambon dan Ternate (pertanian, industri, dan pertambangan) serta Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan (batu bara, minyak bumi, dan kayu lapis).
“Ini sekali lagi kita tetap melihat fasilitas-fasilitas yang mendukung KEK, begitu fasilitas-fasilitas pendukungnya siap, maka KEK-nya berjalan,” tambah Presiden, seperti dilansir BeritaSatu.com dari ANTARA.
Saat ini Pelabuhan Bitung sedang dalam masa perbaikan dan ditargetkan selesai pada Oktober 2019.
“Kami ingin melihat semuanya, misalnya pelabuhan ini akan dimulai perbaikan pada bulan Oktober sehingga bisa untuk pelabuhan rakyat dan pelabuhan yang ada sekarang. Sudah tadi saya sampaikan, Pak Wali Kota, Pak Gubernur juga, lahan disiapkan dari pemda, kemudian ada yang bangun dari Kementerian Perhubungan. Setahun lah rampung,” tambah Presiden Jokowi.
Jembatan Bitung-Lembeh
Sementera itu, fasilitas pendukung yang juga masih akan atau sedang dibangun ialah jalan tol, dermaga, dan jembatan dari Bitung ke Pulau Lembeh.
“Tahun depan jembatannya dimulai dari sini ke Lembeh, nanti pariwisatanya hidup, industrinya hidup di kawasan yang berbeda,” ungkap Presiden Jokowi.
Meski jembatan berdiri, menurut Presiden, industri pelayaran juga tidak serta merta gulung tikar.
“Nanti otomatis datang kalau turisnya banyak, tidak hanya di sekitar Manado atau di Bunaken tapi ini juga salah satu alternatif yang bisa dilihat bagus loh, bawah airnya juga cantik jadi industri ya dialihkan, kan ada yang lain, di sini bukan hanya urusan ke Lembeh saja, ke Ternate, Tobelo,” tegas Presiden.
Ongkos perbaikan Pelabuhan Bitung diperkirakan mencapai Rp34,364 triliun dengan skema pendanaan kerja sama pemerintah dan badan usaha. (B-ANT/BS/jr)
