BENDERRAnews.com, 1/4/21 (Jakarta): Berkaca dari kasus penyerangan dengan menggunakan airgun yang dilakukan Zakiah Aini di Mabes Polri merupakan bukti kelompok radikal telah mengakar dan menantang polisi.
Penilaian tersebut disampaikan Irjen (P) Anton Charliyan kepada BeritaSatu.com, Kamis (1/4/21).
“Ini peringatan keras bahwa golongan radikal sudah mengakar. Penembakan di Mabes Polri juga merupakan tantangan terbuka dari kelompok radikal kepada bangsa dan negara,” tegasnya.
Anton juga menyoroti sistem penjagaan di Mabes Polri yang membuat Zakiah Aini (Za) bisa melepaskan enam tembakan di area tersebut. Zakiah seharusnya bisa dicegah di pos penjagaan dan tidak masuk hingga bisa berada hanya sekitar 100 meter dari ruang kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Kasus ini telah melecehkan muruah, harkat, dan wibawa Mabes Polri,” ujarnya.
Dalam catatannya, kasus penyerangan oleh Zakiah Aini merupakan kejadian ketiga yang dilakukan kelompok radikal di lingkungan markas besar Kepolisian. Pertama, pengeboman gedung Bhayangkari di kompleks Mabes Polri dan kedua, penyanderaan di Mako Brimob Depok, Jawa Barat.
“Ini mengisyaratkan kelompok radikal sudah berani menantang Polri sampai disatroni di kandangnya. Mereka telah menantang Polri sebagai aparat negara untuk perang secara terbuka,” tegas mantan Kadiv Humas Polri ini.
Penegasan Presiden Jokowi
Di Tangerang Selatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas menyatakan, tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air. Penegasan itu disampaikan Kepala Negara menyusul aksi penembakan yang dilakukan terduga teroris di Mabes Polri, Rabu (31/3/21).
“Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan. Saya tegaskan, sekali lagi, tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air,” kata Presiden Jokowi pada acara peresmian Jalan Tol Serpong-Cinere Ruas Serpong-Pamulang dan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran, di Gerbang Tol Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/4/21).
Presiden Jokowi secara khusus meminta kepada seluruh masyarakat di penjuru Tanah Air untuk tetap tenang, waspada, dan menjaga persatuan.
“Saya minta agar semuanya tetap tenang, tetapi juga waspada dan menjaga persatuan. Kita semuanya bersatu melawan terorisme,” kata Presiden Jokowi. (B-BS/jr)
