BENDERRAnews, 16/8/18 (Jakarta): Setiap tahun jelang HUT Kemerdekaan, Presiden RI menyematkan Tanda Kehormatan kepada para tokoh yang dinilai berjasa di bidang dan tahun tertentu kepada bangsa serta Negara.
Di HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI kali ini, Presiden Joko Widodo menganugerahkannya kepada sejumlah tokoh. Di antaranya Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri, Soni Sumarsono dianugrahi Tanda Kehormatan RI Bintang Jasa Pratama dari Presiden Joko Widodo. Sedangkan Bintang Mahaputera Nararya diterima Dato’ Sri Prof DR Tahir, MBA, seorang filantrofi kaliber internasional dan Chairman of Mayapada Group.
Tanda kehormatan ini diberikan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) 2018 di Istana Negara, Jakarta, tersebut, berlangsung Rabu (15/8/18) siang.
Di antara undangan dan para tamu khusus yang diundang Presiden Jokowi, tampak CEO Lippo Group, James Riady.
Usai pemberian tanda kehormatan, James Riady yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini, sempat berdialog hangat sekaligus memberi selamat kepada Dr Soni Sumarsono, MDM, Dirjen Otonomi Daerah (Otda), Kementerian Dalam Negeri RI (Kemdagri), bersama isteri Raden Roro Tri Rachayu.
Soni kini juga sedang ditugasi sebagai Penjabat (Pnj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), setelah sebelumnya di Sulut serta dua kali Plt Gubernur DKI Jakarta. Soni dan James juga pernah bertemu didampingi Presiden Lippo Group, Theo Sambuaga, mendiskusikan tentang masalah percepatan investasi di daerah-daerah di era Otonomi Daerah saat ini.
Prestasi Soni Sumarsosono
Sumarsono yang juga Dewan Penasihat Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) merasa bangga dan berterima kasih atas anugerah bintang jasa ini. Sebagai abdi negara, ia selalu berusaha melakukan dan bekerja dengan baik. Penghargaan ini pun tidak pernah ia targetkan dalam karirnya.
“Dengan penghargaan ini, intinya selama saya berkarir 33 tahun inikan kita cuma kerja-kerja. Tidak pernah kita memikirkan kelak akan mendapatkan penghargaan Bintang Jasa ini,” kata Sumarsono.
Ketua Dewan Penasihat GPPMP, Theo Sambuaga bersama jajarannya dan Dewan Pembina, Dewan Kehormatan/Pinisepuh serta Pengurus DPP GPPMP, juga DPD GPPMP se-Indonesia ikut bangga sekaligus memberikan ucapan selamat kepada sosok abdi negara nasionalis pro Merah Putih ini.
Selanjutnya Soni mengaku, selama berkarier, ia selalu mendapat jabatan yang menangani persoalan terbilang sulit.
“Saya selalu mendapatkan tempat-tempat yang sulit. Selama ini, saya pernah ditugasi di Sulut, di perbatasan NKRI. Lalu, di DKI, pusat negara, Anda tahu bagaimana repotnya gubernur sendirian di DKI Jakarta saat hadapi Pilgub lalu. Nah sekarang baru lagi di Sulsel, juga daerah dengan tantangan serta keunikan sendiri di sentral Nusantara. Selama kerja di Dirjen pun yang jantungnya Kemdagri, yakni sebagai Dirjen Otonomi Daerah dengan menangani persoalan yang kompleks,” sebutnya.
Selama berkarier, berbagai terobosan dilakukan oleh ayah tiga orang putri ini. Misalnya, manajemen lintas batas saat menjabat Kedeputian Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara. Terobosan ia lalukan sebagai semua solusi atas semua persoalan di dalam dinamika yang berkembang.
“Rupanya pimpinan mengobservasi, kemudian memberikan apresiasi, makanya sekarang ini, alhamdullilah, saya bersyukur untuk penghargaan ini. Ini dinilai uang tidak bisa dan ini sangat berarti, saya hargai minimal cerita pada anak cucu kita,” ujarnya.
Ia menyampaikan, bahwa bekerja dengan ikhlas dan baik serta memberikan terobosan merupakan motivasi terbesarnya. “Ini saya merasa ibarat, saya jual orang beli, kebalaslah, alhamdulillah, akhirnya legah lah,” ujarnya.
Cinta rakyat kecil
Uniknya usai menerima penghargaan, Soni Sumarsono kemudian menemui pelukis ‘jalanan’ untuk melukis dirinya mengabadikan momen spesial ini.
Kecintaannya kepada rakyat kecil memang selalu terekspresi kapan saja, di mana saja. Baik ketika bertugas di Manado, juga Makassar.
Diketahui, untuk kategori Bintang Jasa Pratama, merupakan satu-satunya yang menerimanya.
Sementara penugasannya atau kariernya selama ini, ia dipercayakan sebagai Penjabat dan Pelaksana Tugas (Plt) kepala daerah, di tiga tempat. Pertama, Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Sejak 21 September 2015 hingga 22 Februari 2016. Kedua, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sejak 28 Oktober 2016 – 11 Februari 2017 yang dilanjutkan pada 7 Maret hingga 15 April 2017 dan terakhir Penjabat Gubernur Sulsel dari 9 April 2018 hingga sekarang.
Riwayat jabatan pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur 22 Februari 1959 ini di bekerja di lingkungan Kemendagri sejak tahun 1985. Kini dengan pangkat/golongan Pembina Utama IV/e.
Soni sudah berpindah-pindah jabatan. Ditjen Pembangunan Daerah, Depdagri sebagai Direktur Keserasian Pembangunan Daerah (2001-2003), pernah juga di Ditjen Pengembangan Wilayah (2003-2004), dan Sekretaris Ditjen Pembangunan Daerah (2004-2005).
Kemudian di Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Depdagri sebagai Direktur Usaha Ekonomi Masyarakat (2005-2008).
Selanjutnya, pada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sebagai Asdep Pengelolaan Lintas Batas Negara, Kedeputian Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara (2010-2015).
Dan di Ditjen Otonomi Daerah, Kemendagri sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus (2009-2010) dan Dirjen Otonomi Daerah (2015-sekarang).
Soni sapaan akrab Sumarsono ini menyelesaikan pendidikan Starta Satu (S1) di jurusan Administrasi Negara (1984) di Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan pendidikan S2 Master in Development Management (1989) di The Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Dan S3 Doktor Manajemen (2005) Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sumarsono merupakan satu dari delapan penerima Tanda Kehormatan RI. Adapun mereka yang memperoleh anugerah tersebut, sebagai berikut, untuk Bintang Mahaputera Utama diterima Gusti Kanjeng Ratu Hemas (Anggota DPD RI), Bintang Mahaputera Nararya akan diterima oleh Dato’ Sri Prof DR Tahir, MBA (Chairman of Mayapada Group), Dr H Abbas Said, SH, МН (mantan Wakil Ketua Komisi Yudisial), Dr Abdul Haris Semendawai, SH, LL.M, (Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).
Juga ada penganugarahan Bintang Budaya Parama Dharma kepada Almarhum RJ Katamsi (perupa dan pendidik) dan Prof RM Soedarsono (penari dan akademisi).
Sementara anugerah tanda kehormatan RI Bintang Jasa Nararya diberikan kepada H Khairul Alam, SSos, MSi (Kepala Biro Umum, Kementerian Koordinator Bidang Polhukam). Demikian dikompilasi berdasarkan berita kiriman Ferry Rende dari Istana Negara. (B-FR/jr)
